Artikel Terbaru

Thursday, September 3, 2020

PENGUKURAN KESEGARAN JASMANI ATLET SEPAK TAKRAW

A. Perlunya Pengukuran
Prestasi sepak takraw Indonesia saat sekarang ini mengalami suatu tantangan dan persaingan yang begitu ketat, karena prestasi bukan lagi mili perorangan melainkan sudah menyangkut harkat dan martabat suatu bangsa dan negara. Kondisi itulah yang menyebabkan suatu bangsa dengan berbagai daya untuk melakukan suatu rangsangan dan dorongan untuk pencapaian suatu prestasi.
Komponen penting yang tidak dapat ditinggalkan mencapai suatu prestasi atlet, yaitu kesegaran jasmani. Suatu kemampuan teknik dan taktik yang baik apabila tidak didukung dengan kesegaran jasmani yang baik, maka atlet akan mengalami kesulitan dalam mencapai prestasi.
Fakta menunjukan pada kemampuan kesegaran jasmani atlet Indonesia masih memperlihatkan di bawah standar atlet internasional. Walaupun kelemahan tersebut disadari sepenuhnya oleh para pembina olahraga prestasi, namun rendahnya tingkat kesegaran jasmani atlet masih merupakan problem yang mendasar, khususnya bagi atlet nasional.
Kesegaran jasmani atlet harus ditingkatkan atau diperhatikan melalui latiha secara benar, terukur dan berkesinambungan, serta dilakukan pengukuran secara berkala. Konsep ini hanya dapat terwujud apabila pelatih maupun atlet memahami dan menyadari pentingnya kesegaran jasmani untuk mencapau tujuan tersebut.



B. Kesegaran Jasmani yang Berhubungan dengan Keterampilan
Komponen kesegaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan diperlukan oleh atlet untuk komponen dasar bagi pengembangan keterampilan sesuai dengan karakteristik atlet sepak takraw meliputi:
  1. Koordinasi merupakan kemampuan untuk melakukan gerakan atau kerja dengan sangat tepat dan efisien. Koordinasi menyatakan hubungan harmonis berbagai faktor yang terjadi pada suatu gerakan.
  2. Keseimbangan adalah kemampuan mempertahankan sikap dan posisi tubuh secara tepat pada saat berdiri atau pada saat melakukan gerakan.
  3. Kecepatan adalah kemampuan untuk melaksanakan gerakan yang sama atau tidak sama dalam waktu sesingkat mungkin.
  4. Kecepatan reaksi adalah waktu yang dipergunakan antara munculnya suatu stimulus atau rangsangan dengan mulainya suatu reaksi. Stimulus untuk kecepatan reaki berupa penglihatan, pendengaran, gabungan keduanya dan sentuhan.
  5. Kelincahan adalah kemampuan mengubah arah tubuh atau bagian tubuh secara cepat tanpa kehilangan kesimbangan.
  6. Ketepatan adalah kemampuan seorang untuk mengarahkan sesuatu sesuai dengan sasaran yang dikehendaki.
  7. Power adalaj kemampuan yang memungkinkan otot atau sekelompok otot untuk menghasilkan kerja fisik eksplosif.

C. Persyaratan untuk Mengikuti Tes dan Pengukuran
  1. Peserta dalam kondisi sehat berdasarkan hasil pemeriksaan dokter.
  2. Malam sebelum dilakukan tes dan pengukuran kesegaran jasmani peserta harus cukup tidur 7-8 jam.
  3. Tdiak melakukan kegiatan fisik yang dapat menimbulkan kelelahan sebelum dilakukan tes dan pengukuran.
  4. Makan terakhir oaling tidak 2,5 jam sebelum dilakukan tes dan pengukuran kesegaran jasmani.
  5. Sebaliknya mengenakan pakaian dan sepatu olahraga. Apabila tidak ada, gunakan pakaian yang ringkas dan leluasa untuk bergerak.
  6. Pengukuran kesegaran jasmani sebaliknya dilakukan pada pagi hari, keculai apabila keadaan memaksa, pengukuran dapat dilakukan pada sore hari dengan sinar matahari sudah tidak menyengat dan peserta tidak kondisi lelah.
D. Pengukuran Kekuatan Fisik
  1. Tes lari 2,4 Km
  2. Tes lari 12 menit
  3. Bentuk tes Harvard Step Tes
  4. Tes lari multi tahap
  5. Tes balke lari 15 menit
  6. Lari 30 meter
  7. Sit up (Baring duduk)
  8. Duduk Berlunjur dan Merah (Sit and Riach)
  9. Loncat tegak = vertical jump
  10. Tes lari 1,6 Km


Sumber: Kepelatihan dasar Sepak Takraw; Achmad Sofyan Hanif; Penerbit Rajagrafindo Persada; 2015; Jakarta  















No comments:

Post a Comment