Didaktik
Didaktik berasal dari bahasa Yunani “didaskein”, yang berarti pengajaran atau “didaktikos” yang berarti pandai mengajar. Di Indonesia didaktik berarti ilmu mengajar. Karena didaktik berarti ilmu mengajar, maka pengertian didaktik menyangkut pengertian yang sangat luas. Dalam kaitan pembicaraan tentang didaktik, pengertian didaktik akan difokuskan pada bagaimana perlakuan guru dalam proses belajar mengajar tersebut.
Pembagian Didaktik
Didaktika umum
Didalam didaktika umum aturan umum bagi seorang guru untuk dapat mengajar dengan sebaik mungkin dalam suatu bahasan tertentu. Beberapa hal secara umum perlu diketahui diantaranya tentang motif anak dalam belajar evaluasi dan penilaian, penggunaan media pembelajaran, desain pembelajaran, dan pengelolaan kelas.
Didaktika Khusus
Disini dipelajari tentang bagaimana mengajarkan suatu materi husus dengan sebaik-baiknya. Bimbingan tentang waktu dan tempat yang tepat serta persiapan dan pengajaran yang cocok oleh teman sejawat dalam suatu pelatihan merupakan metodologi pengajaran yang digunakan.
Komponen-komponen Didaktik
- Mengetahui apa yang harus dilakukan
- Berpengharapan akan prestasi belajar anak
- Mengisi bila ada kekurangan
- Menyiapkan bahan atau alat-alat yang akan digunakan
- Menilai dari apa yang telah dikerjakan.
Course Planning
- Isi pelajaran
- Penekanan pelajaran
- Variasi dalam pembagian waktu
- Variasi dalam prosedur pengajaran
- Mengbah urutan
- Menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan
Unit Planning
- Kelas dan guru mengerti kemana tujuannya.
- Rencana unit memudahkan mengembangkan bakat.
- Murid akan bekerja lebih baik karena mempunyai kesempatan berpartisipasi dalam perencanaan.
- Dapat memberi semangat murid dalam berbagai aktivitas, membaca-research berbicara dan sebagainya.
- Dapat menggunakan bahan-bahan audio visual lebih baik
- Perencanaan jangka panjang memungkinkan memberi prespektif yang lebih baik.
- Memaksa memilih tujuan lebih hati-hati.
- Memungkinkan murid mencapai beberapa ukuran suksesnya
- Lebih mudah mencapai integritas.
Daily Planning
- Sadarilah umur dan kemampuan murid-murid
- Gunakan macam-macam kegiatan dan metode
- Gunakan banyak bahan ilustrasi
- Siapkan lebih banyak daripada yang diperlukan tandailah item-item yang perlu.
- Pemberian waktu yang cukup dan alat-alat yang diperlukan.
- Pelajaran pada pokoknya jelas
- Rencana hanya suatu pedoman.
Penjabaran Luas Mengenai Prinsip dan Asas Didaktik Beserta Kasusnya
Menurut pengertian baru, didaktik diartikan sebagai ilmu yang memberi uraian tentang kegiatan proses mengajar yang menimbulkan proses belajar. Dari sudut pandang ini, didaktik mengandung dua mcam kegiatan yakni kegiatan mengajar dan kegiatan belajar. Baik murid maupun guru, kedua-duany aktif sehingga terwujud kegiatan mengakjar dan kegiatan belajar bersama-sama. Prinsip-prinsip dalam aktivitas mengajar disebut juga dengan azas-azas didaktik.
Azas Motivasi
Motivasi merupakan suatu hal yang sangat urgen yang harus diberikan oleh seorang guru, sebab tidak semua murid benar-benar siap untuk belajar, banyak faktor yang menyebabkan itu semua diantaranya: masalah keluarga, misalnya orang tua cerai, perasaan minder karena tidak bisa, tidak betah dan lain sebagainya.
Azas Aktifitas
Menurut konsepsi modern, jiwa seseorang bersifat dinamis mempunyai energi sendiri dan dapat menjadi aktif bila didorong oleh berbagai macam kebutuhan. Dengan demikian anak harus dipandang sebagai organisme yang mempunyai dorongan untuk berkembang. Karena dalam mendidik berarti membimbing anak untuk mengembangkan bakatnya maka anak itu sendirilah yang harus aktif.
Azas Apersepsi
Proses belajar tidak dapat dipisahkan peristiwa-peristiwanya antara individu dengan lingkungan pengalaman murid, maka sebelum memulai pelajaran yang baru sebagai batu loncatan, guru hendaknya berusaha menghubungkan terlebih dahulu dengan bahan pelajarannya yang telah dikuasai oleh murid-murid berupa pengetahuan yang telah diketahui dari pelajaran yang lalu atau dari pengalaman, inilalh yang dimaksud dengan apersepsi.
Azas Peragaan
Yang dimaksud peragaan adalah memberikan variasi dalam cara-cara guru mengajar dengan mewujudkan bahan yang diajarkan secara nyata baik dalam bentuk benda aslinya maupun tiruan sehingga murid-murid dapat mengamati dengan jelas dan pengajaran lebih tertuju untuk mencapai hasil yang dinginkan.
Azas Ulangan
Azas ulangan disini dimaksudkan sebagai usaha untuk mengetahui taraf kemajuan/hasil belajar murid dalam aspek pengetahuan, keterampilam serta sikap setelah mengikuti program pengajaran sebelumnya.
Azas Korelasi
Hubungan antara mata pelajaran yang satu dengan yang lainnya, yang berfungsi untuk menguatkan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa.
Azas Konsentrasi
Pada saat proses pengajaran berlangsung seharusnya guru berupaya agar peserta didik memusatkan perhatian.
Azas Individualisasi
Individu sebagai manusia, orang-orang yang memiliki pribadi/jiwa sendiri. Tidak ada dua manusia yang sama persis. Kekhususannya jiwa itu menyebabkan individu yang satu berbeda dengan individu lainnya.
Azas Sosialisasi
Azas sosialisasi sangatlah penting artinya dalam mewujudkan suasana sosial sehingga anak-anak terdorong untuk belajar lebih tekun, bekerja lebih cermat dan semnagat demokratis semakin tumbuh.
Azas Evaluasi
Evaluasi atau penilaian adalah mengukur/menialai samapai dimana tujuan pengajaran telah dicapai, baik dari sudut pandang murid maupun dari sudut guru. Ruang lingkup kegiatan evaluasi ini mencakup penialaian terhadap kemajuan/hasil belajar murid-murid dalam aspek pengetahuan, keterampilan serta sikap setalah mengikuti program pengajaran.
No comments:
Post a Comment