1. Tahap Awal
Pada sebagian pembina/pelatih memberikan teknik memaha ini hanya terbatas pada 1 atau 2 variasi ketinggian bola. Hal ini sebenarnya dapat dikembangkan dengan beberapa variasi ketinggian bola. Dalam pelaksanaannya pada tahapan awal ini dilakukan di tempat. Ini dimaksudkan untuk senantiasa memberikan pemahaman dari sis ranah kognisi dan afektif agar terjadi gerakan ototmatisasi khususnya ketepatan perkenaan bola pada paha pemain sebelum berlanjut pada latihan dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi. Variasi ketinggian bola yang dimaksud adalan sebagai berikut, 20cm, 50cm, 100cm, 200cm, dan 400cm. Memaha dengan paha bagian kaki kanan-kiri secara bergantian, dan dilakukan silih berganti dengan ketentuan frekuensi perkenaan bola sebanyak 50 kali, 100 kali dan 200 kali tanpa melakukan kesalahan.
2. Tahap Lanjutan
Pada tahapan ini dilakukan dengan cara berjalan dengan variasi metode latihan yang menyerupai pada teknik sepak sila, antara lain:
a. Melakukan kontrol bola dengan paha kanan berpasangan maksimal 2 kali sentuhan pada ketinggian umpan 4-5 meter.
b. Melakukan kontrol bola dengan paha kiri berpasangan maksimal 2 kali sentuhan pada ketinggian umpan 4-5 meter.
c. Melakukan kontrol bola dengan paha kanan berpasangan maksimal 1 kali sentuhan pada ketinggian umpan 4-5 meter.
d. Melakukan kontrol bola dengan paha kiri berpasangan maksimal 1 kali sentuhan pada ketinggian umpan 4-5 meter.
e. Melakukan kontrol bola berpasangan dengan menerima paha kanan dan mengumpan menggunakan paha kiri pada ketinggian umpan 4-5 meter.
f. Melakukan kontrol bola berpasangan dengan menerima paha kiri dan mengumpan menggunakan paha kanan pada ketinggian umpan 4-5 meter.
Sumber: Keplatihan dasar Sepak Takraw; Achmad Sofyan Hanif; Penerbit Rajagrafindo Persada; 2015; Jakarta
No comments:
Post a Comment