Tiamin dalam bentuk koenzim tiamin pirofosfat atau trifosfat memegang peranan essensial dalam transformasi energi, konduksi membran dan saraf serta sintesis pentosa dan bentuk koenzim terduksi dari niasin.
1. Absorpsi, Sintesis, dan Penyimpanan Vitamin B1
Tiamin diabsorpsi secara aktif terutama di duodenum bagian atas yang bersuasana asam, dengan bantuan adenin trifosfatase yang bergantung pada natrium. Absorpsi tiamin dihambat oleh alkohol. Separuh tiamin terdapat dalam otot, sisanya dalam otak, jantung, hati.
2. Fungsi Vitamin B1
Tiamin membantu tubuh memproduksi energi dari karbohidrat. Tiamin berfungsi sebagai koenzim dari enzim-enzim yang berperan dalam metabolisme petosa, antara lain: asam ketodehidrogenase, piruvat dekarboksilase, transketolase dan fosfoketolase.
Tiamin dalam bentuk pirofosfat (TPP) dibutuhkan untuk dekarboksilasi oksidatif piruvat menjadi asetil koA dan memungkinkan masuknya pembentukan energi. Asetil koA merupakan prekirsor penting asetil kolin yang berarti adanya peranan TPP dalam fungsi normal sistem saraf. TPP merupakan kofaktor oksidatif alfa-ketoglutarat menjadi suksinil KoA.
3. Sumber Vitamin B1 (Tiamin)
Sumber utama tiamin adalah serealia setengah giling, bekatul. Di Indonesia, sumber tiamin adalah kacang-kacangan, daging tanpa lemak dan kuning telur.
4. Akibat Kekurangan Vitamin B1
Beri-beri yaitu penyakit kekurangan vitamin B1 dalam masyarakat yang banyak mengkonsumso beras sebagai makanan pokok khususnya beras yang digiling sempurna.
Bila beras digiling sempurna maka lapisan aleuron yang kaya akan tiamin terbuang sebagai dedak. Gejala kekurangan tiamin mula-mula lelah, hilang nafsu makan, berat badan menurun dan gangguan pencernaan.
Bila telah terjadi beri-beri terjadi gangguan kerja syaraf. Pada orang dewasa terjadi gangguan jantung menyebabkan oedem (penumpukan cairan dalam jaringan) pada kaki bawah/telapak kaki serta persendian kaki.
Bila berlanjut oedem dapat terjadi di rongga dada dan ini disebut beri-beri basah. Penderita diberi vitamin B kompleks dan makanan kaya protein dan kalori.
5. Akibat Kelebihan Vitamin B1
Pemakaian vitamin B1 yang melebihi normal mempengaruhi sistem saraf. Hal ini karena reaksi hipersentitif yang dapat berpengaruh pada kelelahan, sakit kepala, sifat lekas marah dan susah tidur. Sistem darah dapat terpengaruh, karena denyut nadi menjadi cepat.
Sumber: Dewi Cakrawati, Mustika NH; 2011; Bahan Pangan, GIzi, dan Kesehatan; Alfabeta; Bandung.
No comments:
Post a Comment