Vitamin D juga membantu menyimpan kalsium dan fosfor dalam tulang dan gigi sehingga membantu tulang dan gigi agar lebih sehat dan kuat. Vitamain D dibentuk dalam dengan bantuan sinar matahari, aoabila tubuh mendapat cukup sinar matahari maka konsumsi vitamin D dari makanan tidak diperlukan. Karena dapat disintesis dalam tubuh maka vitamain D digolongkan menjadi pro hormon.
1. Absorpsi, Transportasi, dan Penyimpanan Vitamin D
Vitamain D diabsorpsi dalam usus halus bersama lipida dengan bantuan cairan empedu. Vitamin D dari bagian atas usus halus diangkut oleh D-plasma binding protein ke tempat penyimpanan di hati, kulit, otak, tulang dan jaringan lain.
2. Metabolisme Vitamin D
Vitamin D3 akan diubah menjadi bentuk aktif 25-dihidroksi-kolekalsiferol (25(OH)D3) oleh enzim 25 hidroksilase di hati kemudian akan masuk ke sirkulsi dengan terikat oleh DBP (vitamin D-binding protein) atau transkalsoferin.
Darah merupakan single pool (stroge site) dari 25 (OH) D3 dengan half-life kurang lebih 3 minggu, 25 (OH)D3 merupakan simpanan yang kurang aktif tetapi paling banyak, jumlahnya mencapai 1000 kali lebih banyak daripada 25(OH)2D3).
Jadi 25(OH)D3 merupakan indikator vitamin D dalam darah. (1,25(OH)2D3 tidak menjadi indikator vitamin D karena waktu paruh dalam sirkulasi hanya kurang 4 jam.
3. Fungsi Vitamin D
Fungsi utama vitamin D adalah
a. Membantu pembentukan dan pemeliharaan tulang bersama vitamin A dan C, hormon paratiroid dan kalsitonin, protein kolagen serta mineral-mineral kalsium, fosfor, magnesium dan fluor.
b. Mencegah dan menyembuhkan ricketsia, yaitu penyakit dimana tulang tidak mampu melakukan kalsifikasi.
c. Meningkatkan absorpsi mineral dan fosfor serta mengatur jumlah kalsium dalam darah.
d. Membantu menyimpan kalsium dan fosfor dalam tulang dan gigi sehingga membantu tulang dan gigi agar lebih sehat dan kuat.
4. Kebutuhan Vitamin D
Angka kebutuhan dipengaruhi
- usia
- jenis kelamin
- kadar melanin (warna kulit)
- tabir surya: SPF 8 menurunkan produksi vitamin D3 dari kulit >95%
- cuaca/musim
- waktu paparan sinar matahari.
a. Sinar Matahari
Vitamin D dapat diperoleh cukup secara endogen dari paparan sinar matahari. Paparan sinar matahari sebesar satu satuan minimal erythemal dose (MED) yaitu mulai munculnya kemerahan yang ringan di kulit, sudah dapat meningkatkan konsentrasi vitamin D yang setara dengan suplementasi 10.000-20.000 IU.
6. Bahan Pangan Sumber Vitamin D
Makanan hewani khususnya ikan laut seperti salmon, sarden, herring, dan minyak ikan, sedangkan butter, kuning telur, minyak sayur, hati, janya sedikit mengandung vitamin D, tumbuhan hanya sedikit mengandung vitamin D.
7. Kekurangan Vitamin D
Kekurangan asupan vitamin D dapat digolongkan menajdi:
- Defisiensi ringan/insufisiensi:50nmol/L (20ng/L)
- Defisiensi sedang 37.5 nmol/L (15 ng/L)
- Defisiensi berat 20 nmol/L (8 ng/L)
- Suplementasi vitamin D yang berlebihan misalnya karena minum susu yang difortifikasi vitamin D tinggi.
- vitamin D oral atau injeksi>40.000 IU/minggu atau >1000 IU/hari
- Resikp toksisitas tidak diakibatkan oleh vitamin D dari sumber endogen, meskipun seseorang terpapar secara berlebihan dari sinar matahari.
Sumber: Dewi Cakrawati, Mustika NH; 2011; Bahan Pangan, Gizi, dan Kesehatan; Alfabeta; Bandung
No comments:
Post a Comment