Vitamin B4 memiliki nama kimia berupa asam pantotenat, juga dikenal sebagai "vitamin anti stres". Vitamin B5 berbentuk minyak pekat berwarna kuninga pucat, larut dalam air, tak larut dalam minyak dan pelarut lemak, agak manis, stabil dalam pemasakan yang normal, dan ditemukan dalam bentuk Ca.
1. Absorpsi, Metabolisme, dan Eksresi Vitamin B5
Asam pantotenat dikonsumsi sebagai bagian dari KoA yang dihirolisis oleh enzim fosfatase menjadi 5-fosfopantotein dan asam pantotenat dalam saluran cerna untuk kemudian diabsorpsi. Asam pantotenat dikeluarkan dari urin sebagai hasil metabolisme KoA sebesar 1-15 mg/hari dan melalui feses sebesar 1-2 mg/hari.
2. Fungsi Vitamin B5
Asam pantotenat memainkan peranan dalam pengeluaran hormon adrenal dan pembentukan antibodi, membantu dalam penggunaan vitamin, dan membantu mengubah lemak, karbohidrat dan protein menjadi tenaga.
Vitamin B5 diperlukan oleh semua sel dalam badan dan tertumpu dalam organ badan, juga terlibat dalam pengeluaran "neurotransmitters". Vitamin ini adalah elemen penting koenzim A, bahan kimia penting yang berperan untuk membawa molekul dalam proses pemecahan glukosa, asam lemak dan metabolisme energi.
Asam pantotenat juga merupakan penambah stamina dan mencegah anemia. Vitamin ini membantu memelihara kesehatan kulit dan rambut serta diperlukan agar usus berfungsi dengan normal dan membantu dalam merawat tekanan dan rasa cemas.
3. Angka Kecukupan Vitamin B5
Dosis yang diperbolehkan (RDA) vitamin ini adalah 6 mg perhari. Untuk penggunaan di bidang medis, vitamin ini dapat menunjukkan hasil terbaik apabila digunakan bersama dengan vitamin B kompleks lainnya dengan dosis 300 mg per hari.
Dosis normal untuk mencegaj rasa sakit kurang lebih 100 mg per hari. Dosis maksimum harian yang masih diperbolehkan yakni 1000 mg.
4. Sumber Vitamin B5
Asam pantotenat umumnya ada dalam sebagian besar makanan. Sumbernya ada dalam daging, ikan, unggas (ayam, itik dan lain-lain), semua biji-bijian, kacang-kacangan, ragi tape, sayuran, dan yang terutama dalam royal jeli yaitu persediaan makanan dalam sarang lebah.
5. Akibat Kekurangan Vitamin B5
Kekurangan vitamin B5 dapat menyebabkan: kehilangan selera makan, keletihan, sakit kepala, lemas, muntah-muntah, sakit pada bagian abdomen, daya tahan tubuh lemah sehingga mudah terjangkit penyakit saluran pernafasan, kebas dan kesemutan pada kaki, serta kejang otot.
6. Akibat Kelebihan Vitamin B5
Sejauh yang diketahui, tidak ada dampak berbahaya akibat penggunaan vitamin B5, tetapi mengkonsumsi lebih dari 300 mg perhari harus mendapatkan pengawasan dari ahli medis.
Gejala keracunan kadang-kadang menyebabkan diare dan perut kembung dengan dosis di atas 10 gram per hari.
Sumber: Dewi Cakrawati, Mustika NH; 2011; Bahan Pangan, GIzi, dan Kesehatan; Alfabeta; Bandung.
No comments:
Post a Comment