Artikel Terbaru

Tuesday, December 1, 2020

PENCERNAAN DAN ABSOPSI PROTEIN DALAM TUBUH

Terdiri atas pencernaan protein, absorpsi, transportasi, metabolisme protein.

A. Pencernaan Protein

Protein dalam makanan yang masu ke dalam tubuh berupa makromolekul. Agar dapat diserap, maka protein harus dipecah menjadi molekul yang lebih sederhana seperti asam amino di tri peptida.


Pencernaan protein dimulai di lambung, dimana HCL menguraikan rangkaian protein (denaturasi) dan mengaktifkan enzim pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin kemudian menguraikan protein menjadi polipeptida kecil dan beberapa asam amino bebas.

Selanjutnya, dalam usus kecil, polipeptida diuraikan menjadi asam amino dengan menggunakan nzim dari pankreas dan intestinal protease, seperti berikut:

  • Tipsin > menguraikan ikatan peptida menjadi asam amino Iysine dan arginine.
  • Chymotrypsin > menguraikan ikatan peptida menjadi asam amino phenylalanine, tyrosine, tryptophan, methionine, asparagine, dan histidin.
  • Carboxypeptidase > menguraikan asam amino dari ujung karboksil polipeptida.
  • Elastase dan collagenase > menguraikan polipeptida menjadi polipeptida yang lebih kecil dan tripeptida.

Sedangkan enzim di permukaan sel dinding usus halus yang berperan adalah:

  • Intestinal tripeptidase > menguraikan tripeptida menjadi dipeptida asam amino.
  • Intestinal dipeptidase > menguraikan tripeptida menjadi asam amino.
  • Intestinal aminopeptidase > menguraikan asam amino dari ujuang amino polipeptida kecil.

Selanjutnya asam amino diserap oleh dinding usus.

B. Absorpsi dan Transportasi

Absorpsi terjadi dalam usus halus melalui sistem absorpsi aktif. Proses ini membutuhkan energi, dan menggunakan mekanisme transpor natrium seperti pada absorpsi glukosa. 

Asam amino yang diabsorpsi memasuki sirkulasi darah melalui vena porta dan dibawa ke hati. Sebagian digunakan hati, yang lain dibawa ke sel jaringan melalui sirkulasi darah.

Absorpsi protein bisa saja tidak terjadi secara sempurna. Beberapa jenis protein, karena struktur fisika/kimia tidak dapat dicerna dan dikeluarkan melalui usus halus tanpa perubahan. 

Ada kalanya protein yang belum dicerna dapat memasuki mukosa usus halus dan muncul dalam darah. Hal ini sering terjadi pada protein susu dan protein telur yang dapat menimbulkan gejala alergi.

Selain itu absorpsi asam amino bebas dan peptida mungkin tidak terjadi 100%, terutama bila fungsi usus halus terganggu, seperti pada infeksi saluran cerna, adanya faktor antigizi yang mencegah terbentuknya tripsin dalam makanan.

Protein/asam amino yang tak diabsorpsi masuk ke dalam usus besar. Dalam usus besar terjadi metabolisme mikroflora kolon dan produknya dikeluarkan melalui feses, terutama dalam entuk protein bakteri.




Sumber: Dewi Cakrawati dan Mustika NH, 2011, Bahan Pangan, Gizi, dan Kesehatan, Alfabeta, Bandung.

No comments:

Post a Comment