Proses metabolisme zat-zat gizi, pada mulanya berlangsung masing-masing, tetapi pada akhirnya interaksi antara satu proses dengan proses yang lain. Hasil akhirnya adalah pembentukan CO2 dan H2O dan sejumlah energi potensial dalam bentuk fosfat berenergi tinggi yaitu ATP (adenosin tri-phospat).
- Karbohidrat menghasilkan glukosa, kemudian elalui asam piruvat masuk ke dalam oksalo asetat dari siklus kreb.
- Lemak menghasilkan gliserol yang masuk ke dalam jalur proses glukosa > asam pirivat > masuk ke dalam siklus kreb. Asam lemak akan membentuk fregmen 2C (asetil KoA) masuk ke dalam siklus kreb.
- Protein menghasilkan asam amino yang dapat digolongkan.
Glukogenik : melalui jalur proses karbohidrat: atau
Ketagonik : melalui jalur proses asam lemak
Keduanya akan masuk ke siklus kreb.
B. Gangguan Metabolisme Protein
1. Phenyketonuria
Kelainan yang disebabkan pembentukan asam amino phenylalanine yang merupakan asam amino esensial. Tanpa enzim yang mengubah phenylalanine ke tyosin, phenylalanine menjadi berkembang di darah dan menjadi racun bagi otak, yang menyebabkan keterlambatan mental.
2. Homocystinuria
Gangguan akibat kegagalan metabolisme asam amino homocysteine, dimana adanya produk sampingan yang beracun.
3. Defisiensi Protein
Bila intake protein kurang maka akan terjadi kekurangan kalori disamping defisiensi asam-asam amino yang diperlukan, mineral dan faktor-faktor lain. Akibatnya pertumbuhan tubuh, pemeliharaan jaringan tubuh, pembentukan zat antibodi, dan serum protein akan terganggu.
4. Hypoproteinemia
Biasanya terjadi akibat ekskresi protein serum darah berupa albumin yang berlebihan melalui air kemih. Selain itu juga pembentukan albumin yang terganggu akibat penyakit hati, atau absorbsi albumin kurang akibat kelaparan atau karena penyakit usus.
5. Pirai (gouty arthritis)
Suatu proses radang yang terjadi karena endapan kristal asam urat pada jaringan sekitar sendi.
Sumber: Dewi Cakrawati dan Mustika NH, 2011, Bahan Pangan, Gizi, dan Kesehatan, Alfabeta, Bandung.
No comments:
Post a Comment