Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu hingga beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino, yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Asam amino terdiri atas atom karbon yang terikat pada satu gugus karboksil (-COOH), satu gugus amino (-NH2), satu atom hidrogen (-H) dan satu gugus radikal (-R) atau rantai cabang.
Molekul protein lebih kompleks daripada karbohidrat dan lemak dalam hal berat molekul dan keanekaragaman unit-unit asam amino yang membentuknya.
Makromolekul protein mudah mengalami perubahan bentuk fisik maupun aktivitas bilogis. Perubahan sifat tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti panas, asam, basa, pelarut organik, pH, garam, logam berat maupun sinar radiasi radioaktif.
Umumnya protein larut dalam air, dan tidak larut dalam pelarut lemak seperti etil eter. Daya larut protein akan berkurang jika ditambahkan garam, akibatnya protein akan terpisah sebagai endapan. Proteinpun akan menggumpul jika dipanaskan atau ditambahkan alkohol.
Klasifikasi protein dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
1. Berdasarkan struktur molekulnya, terdiri dari 4 macam:
a. Struktur primer, terdiri dari asam-asam amino yang dihubungkan satu sama lain secara kovalen melalui ikatan peptida.
b. Struktur sekunder, dimana protein sudah mengalami interaksi intermolekul, melalui rantai samping asam amino..
c. Struktur tersier, terbentuk karena adanya pelipatan membentuk struktur yang kompleks.
d. Struktur kuartener, terbentuk dari beberapa bentuk tersier.
2. Berdasarkan bentuk dan sifat fisik.
a. Protein serabut (fibrous protein), terdiri dari peptida berantai panjang dan berupa serat-serat yang tersusun memanjang, dan memberikan peran struktur atau pelindung. Misalnya fibroin pada sutera, keratin pda rambut dan bulu domba. Protein ini tidak larut dalam air, asam, basa, ethanol.
b. Protein glubular, terdiri polipeptida yang bergabung satu sama lain (berlipat rapat) membentuk bulat padat. Misalnya enzim, albumin, globulin, protamin protein ini larut dalam air, asam, basa, ethanol.
3. Berdasarkan fungsi biologi dalam tubuh.
a. Enzim (tripsin, protease)
b. Protein transpor (hemoglobin, mioglobin, serum, albumin)
c. Protein nutrien dan penyimpan (gliadin pada gandum, ovalbumin pada telur, kasein pada susu, feritin pada jaringan hewan)
d. Protein kontraktil (aktin)
e. Protein struktural (kolagen, keratin)
f. Protein pertahanan (antibodi, fibrinogen, trombin)
g. Protein pengatur (horon insulin, paratiroid)
4. Berdasarkan hasil hidrolisis total suatu protein
a. Asam amino esensial yaitu asam amino yang tidak dapat disintesis oleh tubuh dan harus tersedia dalam makanan yang dikonsumsi, seperti:
- Lisin
- Leusin
- Isoleusin
- Valin
- Threonin
- Phenylalanin
- Methionin
- Tryptophan
- Histidin
- Arginin
b. Asam amino non esensial yaitu asam amino yang dapat disintesis tubuh
- alanin
- asparagin
- asam aspartat
- asam glutamat
- glutamin
- tirosin
- sistein
- glisin
- serin
- prolin
Sumber: H.J.S Husdarta, 2010, Sejarah dan Filsafat Olahraga, Alfabeta, Bandung
No comments:
Post a Comment