Artikel Terbaru

Monday, November 30, 2020

GANGGUAN METABOLISME LEMAK DALAM TUBUH

1. Kelebihan Lemak (Obesitas)

Meskipun bukan merupakan penyakit, tetapi dapat menyebabkan timbulnya penyakit, seperti diabetes mellitus, penyakit jantung, hipertensi dan lain-lain. Obesitas terjadi jika ada kelebihan kalori hasul metabolisme.


Pada penderita obesitas, lemak berlebihan ditumbulkan pada jaringan-jaringan otot, terkadang juga dalam pankreas ataupun hati. Penimbunan lemak yang tidak merata, dapat menyebabkan semacam tumor.

Glukosa dalam darah yang berlebihan dapat diubah menjadi komponen lemak, yaitu dalam bentuk trigliserida atau disebut lemak kolesterol. darah yang berrsifat seperti air dapat melarutkan lemak dalam bentuk emulsi dengan bantuan lipoprotein.

Bila kadar gula berlebih, sedangkan kemampuan lipoprotein terbatas sehingga sebagian kolesterol tidak larut. Selanjutnya dapat menimbulkan endapan kolesterol pada dinding pembuluh darah, sehingga rongga pembuluh darah menyempit dan pasokan darah ke sel jaringan organ berkurang.

Pada jaringan otak berdampak memperparah stroke hipoglikemia akibat kompikasi metabolisme protein tersebut. Bila mengenai pembuluh darah jantung yang mengaliri dinding otot jantung (arteria koronaria), menimbulkan gangguan penyakit jantung koroner..

2. Hiperlipidemia

Suatu kondisi yang ditandai oleh peningkatan kadar lipid/lemak darah. Hiperlipidemia terbagi menjadi:

  • Hiperlipidemia Primer

Banyak disebabkan oleh kelainan genetik. Pada keadaan yang agak berat tampak adanya xantoma (penumpukan lemak di bawah jaringan kulit).

  • Hiperlipidemia Sekunder

Pada jenis ini, peningkatan kadar lipid darah disebebkan oleh suatu penyakit tertentu, misalnya: diabetes melitus, gangguan tiroid, penyakit hepar dan penyakit finjal.

3. Definisi Lemak

Biasa terjadi saat kelaparan (starvation), gangguan penyerapan (malabsorption). Pada kondisi tersebut, tubuh terpaksa mengambil kalori dari simpanan berupa protein ataupun lemak di jaringan otot karena intake yang kurang.

Hal ini mengakibatkan vakuola pada jaringan otot yang ditempati oleh lemak menjadi keriut, sel enjadi longgar dan diisi oleh transudat. Semakin banyak lemak yang hilang maka semakin banyak cairan interstitium. Pada akhirnya proses ini dapat menimbulkan penurunan berat badan, karena karbohidrat yang disimpan berkurang.




Sumber: H.J.S Husdarta, 2010, Sejarah dan Filsafat Olahraga, Alfabeta, Bandung

No comments:

Post a Comment