Artikel Terbaru

Monday, November 16, 2020

ZAT GIZI MAKRO DAN AIR PADA KLASIFIKASI ZAT GIZI

1. Vitamin dan mineral 

Diklasifikasikan sebagai zat gizi makro karena meskipun berperan penting dalam tubuh, tetapi diperlukan dalam jumlah lebih kecil dibandingkan karbohidrat, protein, ataupun lemak. Vitamin tidak menghasilkan energi tetapi bekerja sama dengan senyawa lain dalam pertumbuhan dan pembentukan sel-sel baru, menjadi bagian enzim atau koenzim atau mempertahankan fungsi jaringan.


Vitamin diklasifikasikan menjadi vitamin larut lemak dan vitamin larut air. Vitamin yang larut lemak adalah vitamin A,D,E, dan K. Suplementasi vitamin D diperlukan terutama pada masa kanak-kanak untuk membentuk pertumbuhan tulang yang luat. Vitamin K berperan dalam proses pembekuan darah. Vitamin K ditemukan berperan dalam sayuran berdaun, dan diproduksi oleh bakteri penghuni usus.

Vitamin yang larut air cukup banyak diantaranya thiamin, riboflavin, niacin, piridoksin, asam pantothenat, asam folat, biotin, vitamin B2, choline, inositol, dan vitamin C. Tidak ada vitamin larut air yang disimpan dalam tubuh, kecuali penyimpanan vitamin B12 dalam hati kelebihan vitamin dalam tubuh akan diekskresikan melalui urine.

Vitamin C yang disebut jyga asam askorbat, ditemukan dalam buah jeruk. Vitamin B12 hanya ditemukan dalam daging, sedangkan asam folat terkandung dalam sayuran berdaun. Vitamin lainnya dapat ditemukan dalam berbagai buah-buahan dan sayuran.

Manusia memiliki cadangan vitamin B12 yang disimpan dalam hati, tapi tidak memiliki pasokan asam folat. selama kehamilan, wanita sangat rentan kekurangan asam folat sehingga memerlukan asupan tambahan vitamin dari bahan pangan untuk menjaga perkembangan janinnya.

2. Mineral

Mineral esensial diklasifikasikan ke dalam mineral makro dan mineral mikro. Termasuk mineral makro adalah kalsium, fosfor, kalium, sulfur, natrium, dan magnesium. Sedangkan mineral mikro adalah besi, seng, selenium, mangan, tembaga, iodium, cobalt, chromium, silikon, vanadium, nikel, arsen, dan fluor.


Kalsium, magnesium, dan fosfat berperan dalam penguatan tulang dan gigi. Besi sangat penting dalam struktur hemoglobin dan senyawa lainnya yang mengandung oksigen. Yodium adalah bagian penting dari hormon yang dibuat oleh kelenjar tiroid. Kekurangan yodium ditandai dengan pembengkakan kelenjar tiroid di leher disebut gondok.

Mineral berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan asam basa, sebagai katalis bagi reaksi-reaksi biologis, sebagai komponen esensial senyawa tubuh, mempertahankan keseimbangan air tubuh, mentransmisi impuls syaraf, mengatur kontraksi otot, serta untuk pertumbuhan jaringan tubuh.

3. Air

Merupakan komponen kimia utama dalam tubuh. Ada tiga komponen air tubuh, yaitu air intraseluler pada membran sel, air intravaskuler, dan air intraseluler atau ekstravaskuler pada inding kapiler. Dua komponen air yang terakhir disebut juga cairan ekstraseluler. Fungsi air bagi tubuh adalah sebagai pelarut zat gizi, fasilitator pertumbuhan dan pengaturan suhu tubuh.


Air dalam tubuh dapat berasal dari minuman, dalam makanan yang kita makan, serta berasal dari hasil metabolisme dalam tubuh. Kseimbangan air tubuh dapat dicapai melalui pengontrolan asupan cairan dengan adanya rasa haus, mengontrol kehilangan cairan melalui ginjal.




Sumber: Dewi Cakrawati dan Mustika NH, 2011, Bahan Pangan, Gizi, dan Kesehatan, Alfabeta, Bandung.

No comments:

Post a Comment