Artikel Terbaru

Tuesday, November 3, 2020

STRATEGI DALAM MENINGKATKAN MENTAL VOCATIONAL SKILL DALAM PEMBELAJARAN

Peningkatan mental vocational skill bagi anak didik sangat penting untuk diaktualisasikan. Sebab, upaya ini akan diarahkan pengembangan keterampilan-keterampilan dalam sebuah lembaga pendidikan, terutama di sekolah kejuran. Meningkatnya mental vocational skill dapat menyongsong masa depan yang gemilang, penuh daya saing dan mampu menghadapi tantangan hidup pada masa depan.


Indikator bahwa para anak didk memiliki mental vocational skill adalah kemampuannya dalam mendayagunakan potensi psikomotorik dalam kehidupan nyata. Dengan indikator tersebut, mereka dapat mengalikasikan kecakapan personal mereka yang tumbuh dan berkembang dalam diri mereka masing-masing.

Peran anak didik yang memiliki mental vocatinal skill, tentu saja akan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman sesuai dengan tingkat kemampuan yang mereka miliki. Oleh karena itu, peningkatan mental vocational skill mutlak diperlukan dalam rangka membangun mental kemandirian mereka pada masa depan. 

Dalam hal ini, akan diuraikan mengenai upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam rangka meningkatkan mental anak didik.

1. Memberikan Sosialisasi akan Signifikansi Mental Vocational Skill

Sosialisasi dalam proses pembelajaran mempunyai implikasi yang sangat besar dalam embantu para anak didik untuk menyadari pentingnya mental vocatinal skill. Dalam proses sosialisasi, mereka akan diberikan suatu bimbingan dan penyuluhan secara khususu agar memiliki kepedulian dan kesadaran dalam mengaplikasikan kecakapan yang mereka tekuni. 

Sehingga, uapaya ini tidak hanya sebatas wacana, tetapi juga merupakan reaslisasi dalam menumbuhkan kesadaran akan pentingnya mental vocational skill.

2. Melatih Kemandirian dalam Menghadapi Tantangan Kehidupan.

Salah satu titik tekanan diri peningkatan mental vocational skill adalah bagaimana para anak didik memiliki kemandirian. Sikap kemandirian akan diarahkan pada kemampuan mereka dalam menghadapi tantangan kehidupan pada masa depan. 

Sebab, secara faktual, tantangan kehidupan pada masa depan akan semakin kuat, sehingga menjadi suatu keharusan bagi mereka untuk meiliki sikap kemandirian.

3. Memberikan Bekal Pengetahuan yang Cukup

Bekal pengetahuan yang cukup, pada dasarnya hanya wacana dalam aspek kehidupan. Hal ini karena bekal pengetahuan yang cukup tidak akan menjamin peningkatan mental vocational-nya. Namun, paling tidak usaha ini akan memberikan bahan pemikiran dengan bekal pengetahuan yang diperoleh di lingkungan sekolah.

4. Memberikan Pelatihan dan Pengembangan dalam Memasuki Dunia Kerja

Secara teoritis, istilah pelatihan berbeda pengertian dengan pengembangan. Pelatihan adalah suatu proses pendidikan jangka panjang bagi karyawan profesioanl untuk memperoleh keterampilan teknis operasional secara sistematis. 

Sementara, pengembangan merupakan suatu proses jangka panjang bagi karyawan managerial untuk memperoleh penguasaan konsep abstrak dan teori secara sistematis.

5. Menyediakan Sarana Prasarana yang dibutuhkan dalam Peningkatan Mental Vocational Skill

Tersedianya sarana dan prasarana dalam setiap lembaga pendidikan memang mempunyai dampak sangat signifikansi bagi proses pembelajaran. Apalagi, dalam hal peningkatan vocationak skill yang secara faktual membutuhkan sarana dan prasarana yang memadai dalam membina para anak didik agar mampu mengoptimalisasikan potensi mereka. 

Itulah sebabnya, keuntungan besar dari tersedianya sarana dan prasarana adalah untuk mempermudah penerapan praktik yang direncanakan, terutama kesiapan mereka dalam membangun setiap bentuk keterampilan yang menjadi jurusan mereka masing-masing.

6. Meningkatkan KInerja Suatu Keterampilan

Peningkatan kinerja dalam bidang keterampilan dimaksudkan agar anak didik mampu mengevaluasi keterampilan pribadinya sesuai dengan hasil yang tampak dalam penerapan di lapangan. dengan peningkatan kinerja ini, diharapkan ia mempunyai minat vocational skill yang tinggi. Adapun faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang antara lain:

a. Penampilan seseorang (kemampuan, motivasi)

b. Motivasi (perilaku, situasi)

c. Kemampuan (pengetahuan, keahlian)



Sumber: Muhammad Takdir Ilahi; 2012; Pembelajaran Discavery Strategy dan Mental Vocation Skill; Diva Press;  Jogjakarta 

No comments:

Post a Comment