Jenis cedera pada tulang belakang pada umumnya dalam bentuk fraktur kolumna vertevralis. Kondisi ini banyak terjadi karena terpeleset, jatuh dalam keadaan berdiri, atau karena mengangkat beban berat secara mendadak, tanpa adanya upaya memfiksir sendi bahu dan sendi tulang belakang yang baik.
Jenis cedera ini banyak terjadi pada cabang olahraga beladiri (judo, silat, atau kempo) khususnya pada teknik bantingan dan jatuhan dan kuncian.
Gejala yang dapat ditandai adalah:
- Si atlet tidak mampu untuk berdiri dan melanjutkan permianannya dan tetap tiduran dengan menahan rasa sakit yang sangat, sampai ada yang menolongnya.
- Pasien merasakan kesemutan pada salah satu anggota badannya, dan biasanya disertai dengan kelumpuhan lokal. Bila yang patah adalah bagian vertebra servikalis (tulang leher(, maka akan mengalami kelumpuhan total bail anggota badan bagian bawah maupun anggota badan bagian atas.
Pertolongan pertama yang dapat diberikan adalah:
- Pada saat mengangkat pasieb ke rumah sakit terdekat, diharuskan posisi tulang belakang tetap lurus, karena tulang belakang pasien tidak boleh dalam keadaan fleksi. Untuk itu diperlukan alat khusus yang berupa tandu yang disebut :Jordan Frame".
- Setelah dilakukan evaluasi yang mendalam, dapat dilakukan tindakan operatif atau konservatif terhadap cedera tersebut. Pada kasus konservatif tingkat keberhasilan mencapai 90% dengan tindakan: istirahat di tempat tidur yang rata tanpa tarikan spinal, memakai plaster of paris.
Sumber: Hj. Dewi Laelatul Badriah; 2013; Cedera Olahraga; Multazam; Bandung
No comments:
Post a Comment