Salah satu upaya untuk pencegahan terhadap cedera, adalah melakukan langkah persiapan dan latihan yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelatihan disertai dengan penerapan kajian ilmiah lainnya, misalnya Ilmu Gizi Olahraga, Kepelatihan Olahraga, Fisiologi Olahraga, Biomekanika, dan lain-lainnya.
a. Persiapan
Yang dimaksud dengan persiapan adalah; hal-hal yang berkaitan dengan bekal yang harus dimiliki atlet baik secara fisik maupun secara psikis/mental. Yang termasuk dalam persiapan fisik adalah: status kebugaran jasmani atlet prima dan siap bertaning, pengaturan makanan bergizi yang tepat dan simbang, diet, dan obat-obatan.
Persiapan psikis/mental sangat penting untuk mendukung kebugaran jasmani yang prima, terlebih lagi untuk cabang olahraga beregu dan permainan. Pada cabang olahraga beregu dan permainan, dibutuhkan kebersamaan, saling memaklumi kemampuan sesama anggota tim, dan harus saling mengisi dalam menghadapi pertandingan yang mungkin saja sangat menyentuh rasa persaudaraan sesama teman dalam satu tim.
Persiapan mental yang baik akan membantu suasana yang harmonis atau seimbang dalam berlatih ataupun bertaning. Kesiapan mental dapat dibina dengan cara: membina hubungan yang baik antara pelatihan dan atlet, atlet dengan atlet, atlet dengan official lainnya, melatih ketegangan mental, dan latihan konsentrasi.
b. Latihan
Faktor-faktor yang berkaitan dengan latihan adalah: cara latihan yang benar dan pembinaan komponen kebugaran jasmani atlet menuju status kebugaran jasmani yang prima. Agar latihan yang dilakukan oleh talet memberikan "efek latihan" harus memperlihatkan penerapan prinsip: intensitas, frekuensi, lama waktu, dan tipe latihan. Dengan latihan yang benar, tepat, dan adekuat kemungkinan mengalami cedera, dapat ditekan sekecil mungkin.
Sumber: Hj. Dewi Laelatul Badriah; 2013; Cedera Olahraga; Multazam; Bandung
No comments:
Post a Comment