Artikel Terbaru

Thursday, November 5, 2020

CEDERA PADA GINJAL SAAT OLAHRAGA

Cedera ginjal dapat terjadi pada cabang olahraga beladiri dan cabang olahraga atletik, khusus pada nomor lari jarak menengah dan jarak jauh. Pada kasus atlet yang mengikuti oerlombaan kari jarak jauh menengah dan jarak jauh, kadang terjadi hematutia (kencing berwarna merah, karena butiran darah terbawa ke luar bersama urin). 
Peristiwa ini sering dianggap sebagai respons kronik yang fisiologis, sebagai akibat adanya benturan antara telapak kaki dan tanah yang terlalu banyak. Bila dilakukan istirahat dalam waktu 48 jam dan banyak minum, maka hematuria akan menghilang dan kembali ke normal.

Cedera pada ginjal biasanya karena: hematoma, rupture, dan pendarahan ginjal. Keseluruhan macam cedera ini harus segera dilakukan evaluasi secara cermat dan segera dibawa ke rumah sakit. Perawatan tang terbaik, si pasien istirahat, lakukan kompres dibagian yang merasa sakit, dab berikan obat anti analgesic.

A. Cedera Pada alat Genital Laki-laki
Cedera pada alat genital laki-laki terjadi pada: penis dan testis. Cedera pada penis dikenal dengan Priapism (ereksi yang persisten). Hal ini disebabkan karena tekanan yang berlebihan dan terus menerus pada saraf pudendal. Perawatan yang dapat ditempuh: istirahat dan berikan komprs hangat untuk memperlancar peredaran darab ke daerah penis sehingga tidak menimbulkan nyeri dan pegal walaupun mengalami ereksi persisten.
Cedera pada testis terjadi pada cabang olahraga beladiri dan olahraga kontak. Jenis cedera yang terjadi: hematoma atau laserasi testis. Gejala: nyeri yang hebat, bengkak pada testis dan scrotum. Pada kasus ini epididimis dapat mengalami traumatic. Perawatan yang dilakukan: kompres dingin dan bed rest. Perawatan lanjutan segera dibawa ke urologist untuk dilakukan evaluasi lebih cermat.

B. Cedera Pada Alat Genital Perempuan
Cedera pada alat genital perempuan sering terjadi karena olahraga yang berlebihan baik di darat maupun di dalam air. Jenis cedera yang sering dialami adalah: liserasi dan kuntosio vulva dan vagina, salpingitis, perlvic peritonitis, dan aborsi. Perawatan yang dilakukan; kompres dingin dan bed res. Perawatan lanjutan segera dibawa ke ginekologist untuk evaluasi lebih cermat



Sumber:  Hj. Dewi Laelatul Badriah; 2013; Cedera Olahraga; Multazam;  Bandung

No comments:

Post a Comment