Cedera di bagian perut terdiri dari:strain otot perut, ginjal, hati, saluran pencernaan makanan, pancreas, dan alat-alat genital baik pada laki-laki maupun perempuan.
A. Strain dan Sprain Otot-otot Perut
Cedera yang terjadi pada perut paling banyak karena strain dan sprain pada otot-otot perut, yang disebabkan karena terkena pukulan yang terus menerus, misalnya pada olahraga tinju atau cabang olahraga beladiri lainnya. Bentuknya macam-macam mulai dari hematoma, kuntosio, dan kram otot perut (suduken)
Gejala yang paling dirasakan adalah: nyeri dan rasa yang melilit pada bagian perut, terkadang terasa adanya pengerasan dan pembengkakan. Dalam banyak kasus cedera di bagian perut terus segera dilakukan evaluasi yang cermat dan harus segera dilakukan perawatan sebagai pertolongan pertama.
Perawatan yang segera diberikan selama dalam proses perjalanan ke rumah sakit, diberikan kompres dingin selama 48 jam secara berselang dan pemberian obat analgesic.
Khusus untuk suduken ini yang paling banyak dirasakan oleh atlet. Penyebab dari suduken diduga berkaitan dengan:
a. Kejangnya otot-otot yang menempel pada sekat rongga dada dan otot yang mengendalikan pernapasan, khususnya otot-otot ekspirasi.
b. Meningkatnya jumlah gas di dalam usus besar sebagai akibat proses pencernaan yang bersamaan dengan sistem pengaliran oksigen dan darah pada saat berolahraga.
c. Rentang waktu makan dan waktu olahraga yang terlalu pendek, sehingga mengganggu proses distribusi oksigen dan darah untuk di daerah pencernaan dan otot yang aktif.
d. Intoleransi terhadap susu atau terigu yang sering terjadi pada orang yang kekurangan enzim galaktosa )memecahkan gula) dan glutin (memecahkan protein)
Gejala yang khas yaitu: nyeri dan sakit yang menusuk di bagian perut depan atas atau samping (daerah pinggang) yang terjadi secara tiba-tiba sehingga membentuk pengerasaan otot-otot diaphragma dan otot-otot perut.
Perawatan yang segera bisa dilakukan: menarik naoas kuat dan dalam, lali tekanlah jari-jari tangan dalam-dalam pada tempat yang sakit, lali membungkuk ke depan, keluarkan napas melalui mulut secara pelat tetapi kuat, akan membuat relaksasi otot-otot yang mengalami kejang.
Pencegahannya adalah: lakukan latihan untuk otot-otot perut secara teratur dan membiasakan makanan dengan waktu yang cukup (3-5 jam) sebelum bertanding. Perbanyak maknan-makanan yang kaya dengan serat dan perbanyak minum.
B. Cedera Pada Bagian Saluran Pencernaan
Cedera pada saluran pencernaan sering terjadi hematoma, kuntosio, dan robekan pada usus, lambung, hati, dan limpa. Pada robekan usus sering terjadi karena benda tajam, tetapi pada hati dan limpa robekan dapat terjadi karena benda tumpul.
Gejala yang dirasakan adalah: sakit yang menusuk, pendarahan, dan mengakibatkan pingsan. Ciri lain dari atlet biasanya dapat ditandai dengan: wajah yang semakin pucat, keringat dingin yang berlimpah, denyut nadi lemah tetapi cepat.
Bila tanda-tanda tersebut menyertai rasa nyeri yang hebat, harus segera mencurigai terjadinya pendarahan dibagian dalam perut. Kusus cedera pada bagian saluran pencernaan harus mendapatkan perawatan yang intensif di rumah sakit tereekat. Untuk mengurangi pendarahan dan rasa nyeri dapat dilakukan kompres dingin dan pemberian obat anti analgesic.
Sumber: Hj. Dewi Laelatul Badriah; 2013; Cedera Olahraga; Multazam; Bandung
No comments:
Post a Comment