A. Definisi Energi
Energi adalah zat yang diperlukan untuk makhluk hidup untuk mempertahankan hidup, menunjang, pertumbuhan danmelakukan aktifitas fisik. Dalam sistem biologik, energi terdapat dalam bentuk solar, kimia, mekanik elektrik dan panas. Berdasarkan hukuman termodinamika I, energi hanya dapat berubah bentuk namun tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan, tumbuhan maupun menggunakan energi solar untuk menyintesis melekul kompleks seperti karbohidrat, protein dan lemak melalui proses fotosintesis.
Sedangkan hewan dan manusia bergantung pada tumbuhan untuk memperoleh energi kimia. Energi kimia yang diperoleh selanjutnya digunakan untuk melakukan pekerjaan mekanik (kontraksi otot), elektrik (pemeliharaan kestabilan ion antar membran sel) dan kimia (sintesis melekul baru). Proses perubahan energi makanan ke dalam bentuk lain tidak seluruhnya efisien, sekitar 75% energi makanan dikeluarkan dalam bentuk panas. Bila penggunaan energi meningkat secara berarti, panas ekstra yang dihasilkan berlebihan untuk pemiharaan tubuh sehingga dikeluarkan dalam bentuk keringat.
B. Satuan Energi
Satuan energi dinyatakan dalam unit panas atau kilokalori, satu kilokalori adalah jumlaj panas yang diperlukan untuk menaikkan suhu air 1 kg sebanyak 1 derajat celcius. Sedangkan 1 kilojoule adalah energi yang diperlukan untuk menggeser benda dengan berat 1 kg sejauh 1 m dengan 1 newton. 1 kkal = 4,18 kj.
C. Kalorimetri
Pengukuran jumlah panas yang dikeluarkan. Bila jumlah panas yang dikeluarkan diukur langsung, dinamakan kalorimetri tidak langsung.
D. Kandungan Energi dalam Makanan
Kadungan energi dalam makanan dapat dihitung dengan dua cara yaitu:
- Cara langsung: dengan memakai alat "Bomb calorie meter"
- cara tidak langsung berdasarkan kandungan karbohidrat, protein dan lemak.
Konsumsi energi berasal dari makanan yang diperlukan untuk menutupi pengeluaran energi seseorang bila ia mempunyai ukuran dan komposisi tubuh dengan tingkat aktivitas yang sesuai dengan kesehatan jangka panjang dan yang memungkinkan pemeliharaan aktivitas fisik yang dibutuhkan secara sosial dan ekonomi. Kebutuhan energi total orang dewasa diperlukan untuk.
- metabolisme basal
- aktivitas fisik
- efek makanan atau pengaruh dinamika khsusu.
Penggunaan energi di luar AMB bagi bayi dan anak-anak, selain untuk pertumbuhan juga untuk bermain dan sebagainya. Usia remaja (10-18 tahun) terjadi proses pertumbuhan jasmani yang pesat serta perubahan bentuk dan susunan jaringan tubuh disamping aktivitas fisik yang tinggi. Besar kecilnya AKG sangat dipengaruhi oleh lama serta intensitas kegiatan jasmani tersebut.
G. Tambahan Energi untuk Kehamilan dan Laktasi
a. Tambahan energi untuk kehamilan
Ibu hamil membutuhkan energi lebih selama kehamilan, dimana tambahan energi berbeda untuk stiap trisemester kehamilan dan semakin besar pada trisemester akhir, pada trisemester awal dibutuhkan tambahan energi sebesar 180 kkal/hari sedangkan untuk trisemester kedua dan ketiga dibutuhkan 300 kkal/hari. Tambahan energi selama kehamilan diperlukan untuk pertumbuhan janin, plasenta dan jaringan tambahan lain.
b. Tambahan energi untuk laktasi
Selama laktasi diperlukan tambahan energi untuk memproduksi ASI, sebagai sumber energi yang tersimpan dalam ASI sendiri (sekurangnya 80% energi bayi disediakan dari ASI), memelihara kesehatan ibu paksa melahirkan. Tambahan keperluan energi ibu menyusui yaitu 500 kkal pada 6 bulan pertama, 550 kkal pada 6 bulan kedua dan 400 kkal pada tahun kedua.
H. Cara Menaksir Kebutuhan Energi
Kebutuhan energi seseorang ditaksir dari komponen:
a. AMB (Angka Metabolisme Basal)
b. Aktivitas fisik
c. SDA (dapat diabaikan)
I. Akibat Kekurangan dan Kelebihan Energi
a. Akibat kekurangan energi
Kekurangan energi terjadi bila konsumsi energi melalui makanan kurang dari energi yang dikeluarkan, sehingga tubuh akan mengalami keseimbangan energi. Akibatnya berat badan kurang dari berat badan seharusny (ideal).
Bila terjadi pada bayi dan anak-anak akan menghambat pertumbuhan dan pada orang dewasa menyebabkan penurunan berat badan dan kerusakan jaringan tubuh. Gejala yang ditimbulkan pada anak-anak adalh kurang perhatian, gelisah, lemah, cengeng, kurang bersemangat dan penurunan daya tahan terhadap penyakit infeksi. Akibat kekurangan energi yang berat pada bayi dinamakan marasmus bila disertai kekurangan protein disebut kwasikhor.
b. Akibat kelebihan energi
Kelebihan energi terjadi apabila konsumsi energi melalui makanan melebihi energi yang dikelurakan. Kelebihan energi ini akan diubah menjadi lemak tubuh, akibatnya terjadi berat badan lebih atau kegemukan. Kegemukan bisa diakibatkan oleh kebanyakan makan makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak juga karena kurang bergerak. Kegemukan dapat menyebabkan gangguan dalam fungsi tubuh, meningkatkan risiko terkena penyakit kronis, seperti diabetes mellitus, hipertensi, penyakit jantung koroner, penyakit kanker dan dapat mengurangi angka harapan hidup.
H.J.S Husdarta, 2010, Sejarah dan Filsafat Olahraga, Alfabeta, Bandung
No comments:
Post a Comment