Artikel Terbaru

Thursday, October 8, 2020

TEKNIK CARA PENEMPELAN ES PADA CEDERA OLAHRAGA

Teknik penempelan es yang benar perlu diketahui oleh seapa saja, terlebih lagi seorang atlet, pelatih, dan guru pendidikan jasmani. Cara pengobatan dengan menempelkan es secara benar pada daerah yang cedera sangat membantu penderita. misalnya pada cedera fascilitis plantaris (cedera pada urat telapak kaki, sakit di sekitar betis dan tulang kering, dan beberapa cedera lutut).


Penggunaan es untuk pengobatan cedera lebih ditekankan untuk menghilangkan rasa sakit dengan jalan menghambat konduksi rasa sakit melalui serabut saraf yang kecil. Manfaat lain dari pengobatan cedera dengan es adalah: megurangi kejang otot, mengurangi pembengkakan, pembekuan darah, dan kerusakan jaringan. Keuntungan ini diperoleh selama 9-15 menit pertama setelah penempelan es.

Cara penempelan es untuk pengobatan cedera harus dipahami benar, karena bila salah akan berakibat fatal. Cara yang dapat ditemppuh sebagai berikut:

a. dengan melakukan massage. Gerakannya dilakukan dengan cara melingkar selama 2-5 menit. Bila sudah terasa seperti terbakar dan seperti merasa tebal di sekitar daerah cedera, penempelan es segera dihentikan. cara ini baik untuk daerah cedera yang kecil-kecil seperti kaki, pergelangan kai, daerah tulang keting dan betis.
b. Daerah cedera diberi alas handuk, masukkan es keadalam kantong plastik dan tempelkan pada daerah cedera, selama 15-30 menit. Biasanya untuk daerah yang cukup luas, misalnya lutut dan paha.
c. Sediakan air diember yang telah diberi es. Masukkan daerah cedera ke dalam selama 10-20 menit. cara ini cocok untuk cedera tendon, achilles, fascilitis plantaris, dan cedera tulang tumit bagian belakang.

A. Kontraindikasi terhadap penempelan es
Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, maka harus dihindarkan hal-hal sebagai berikut:
1. Jangan lakukan penempelan es, bila pasien peka terhadap dingin.
2. Hindarkan penempelan es pada daerah kira-kira dibawah lutut bagian samping, hal ini dapat menyebabkan: partial paralysis (kelumpuhan sebagian badan, hal ini diakibatkan saraf peroneal terganggu.
3. Penggunaan penempelan es jangan melebihi waktu 20 menit untuk sekali penempelan, karena dapat menyebabkan: risiko peradangan karena dingin (forstabite), lepuh (blister) dan komplikasi yang lainnya.


Sumber: Cedera Olahraga; Hj. Dewi Laelatul Badriah; Multazam; 2013; Bandung

No comments:

Post a Comment