Artikel Terbaru

Tuesday, October 27, 2020

JENIS-JENSI ALAT EVALUASI PADA PEMBELAJARAN DISCAVERY STRATEGY

Setelah guru melakukan objek evaluasi pada pembahasan sebelumnya, maka kali ini akan dijelaskan menganai alat evaluasi yang ditempatkan dan dipergunakan dalam kegiatan evaluasi. Alat evaluasi tersebut bermanfaat dalam mengetahui sejauh mana keberhasilan atau ketidak berhasilan suatu kegiatan evaluasi. Alatalat evaluasi tersebut dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu tes dan nontes.


a. Tes

Jenis alat evaluasi yang berupa tes, pada dasarnya telah mengalami proses validitas dan reliabilitas dalam mencapai suatu tujuan yang ingin diperoleh. Hal ini dikarenakan tingkat kemampuan anak didik tidak sama, sehingga membutuhkan pertimbangan-pertimbangan yang cermat dalam melaksanakan tes.

Kegunaan tes yang paling fundamental dalam kegiatan evaluasi adalah menilai sejuah mana kemampuan anak didik dalam menguasai materi pelajaran, terutama yang menyangkut pengetahuan dan keterampilan sebagai acuan utama bagi pelaksanaan tes ini. Ditinjau dari pelaksanaannya, Syaiful Bahri Djamarah membagi tes menjadi tiga bagian berikut:

1) Tes Tertulis (Written Test)

Tes tertulis merupakan alat penilaian yang harus dijawab oleh anak didik. dalam hal ini, tes berupa bahan yang ditulis dalam kertas dan meliputi beberapa hal berikut:

a). Tes berbentuk uraian, yaitu tes yang mengharuskan siswa untuk menjawab dalam bentuk uraian. Tes bentuk uraian menuntut kemampuan anak didik dalam mengorganisasikan dan merumuskan jawaban melalui kata-katanya sendiri.

b). Tes berbentuk objektif, yaitu tes yang mengharuskan anak didik memilih kemungkinan jawaban yang telah disediakan.

2) Tes Lisan

Tes lisan merupakan alat penilaian yang pelaksanaannya dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung untuk mengetahui kemampuan berpikir anak didik dalam memecahkan suatu masalah, mempertanggungjawabkan pendapat, penggunaan bahasa, dan pemahaman materi pelajaran. Adapaun alat evaluasi yang berupa tes lisan memiliki manfaat sebagai berikut:

a) Untuk menilai kepribadian dan kemampuan pengetahuan anak didik.

b) Untuk mengukur kecakapan tertentu.

c) Mengetahui dan mengenal secara langsung penggunaan tes lisan.

d) dapat mengenal lebih lanjut jawaban anak didik sampai akhirnya mendetail.

3) Tes Perbuatan

Tes perbuatan adalah tes yang diberikan dalam bentuk tugas. Pelaksanaannya dalam bentuk penampilan atau praktik pengalaman lapangan, laboratorium kerja lapangan, dan lain sebagainya. Tes perbuatan pada dasarnya ditunjukan untuk menilai tingkah laku anak didik dalam setiap harinya. Perbuatan tes lisan dapat dilaksanakan melalui lembar tugas dan lembaran pengamatan yang digunakan untuk menilai perubahan yang terjadi dalam pribadi mereka.

b. Nontes

Sebagai salah satu jenis alat evaluasi, nontes dapat digunakan untuk menilai aspek tingkah laku, seperti sikap, mental, perhatian, dan karaktersitik. Ditinjau dari segi pelaksanaannya, nontes terdiri atas beberapa hal berikut:

1) Wawancara

Wawancara adalah kemunikasi langsung secara berhadap-hadapan antara satu dengn yang lainnya.

2) Pengamatan

Pengmatan merupakan salah satu cara yang tepat untuk menilai perilaku anak didik.

3) Studi kasus

Studi kasus bertujuan mempelajari individu dalam periode tertentu secara terus menerus untuk melihat perkembangan anak didik.



Sumber: Muhammad Takdir Ilahi; 2012; Pembelajaran Discavery Strategy dan Mental Vocation Skill; Diva Press;  Jogjakarta 

No comments:

Post a Comment