Artikel Terbaru

Friday, October 23, 2020

CARA-CARA RESUSITASI JANTUNG PARU-PARU PADA CEDERA OLAHRAGA

Cara-cara resusitasi ini harus dikuasai oleh seorang pelatih bila saja tidak tersedia dokter pertandingan. Namun demikian, kompetensi pelatih hanya sampai pada tahap membantu pembukaan saluran napas, memperlancar frekuensi napas dan peredaran darah.


Resusitasi ini terdiri dari beberapa fase yaitu:

A = Air way, bertujuan untuk membuka jalan pernapasan.

B = Breath, bertujuan untuk memperlancar pernapasan dengan melakukan cara-cara pernapasan buatan.

C = Circulate, bertujuan untuk memperlancar peredaran darah dengan melakukan pijat atau tekanan jantung dan paru-paru dari luar.

D = Drug (obat-obatan). Diberikan obat-obatan pembau untuk merangsang pembukaan saluran pernapasan dan pengaturan keseimbangan.

E = Elektrokardiogram, bertujuan untuk mengetahui kenormalan fungsi jantung setelah cedera. Ini memerlukan alat elektronikal medik.

F = Fibrilation, memberikan perawatan jantung bila memang terjadi disfungsi jantung dengan teknik getaran. 

G = Gauge, bertujuan untuk mengecek fungsi otak bila jantung sudah berfungsi normal.

I = Intensive Care, bertujuan untuk menolong jiwa penderita, bila dengan cara-cara tersebut di atas tidak membuahkan hasil.



Sumber:  Hj. Dewi Laelatul Badriah; 2013; Cedera Olahraga; Multazam;  Bandung

No comments:

Post a Comment