A. Cedera Pada Mata, Hidung, dan Telinga
Walupaun jarang terjadi, tetapi karakteristik olahraga permainan ini mmeungkinkan terjadinya cedera dalam bentuk pendarahan baik pada mata, hidung, maupun telinga. Pada beberapa kasusu pernah terjadi mata atlet mengalami hematoma karena terkena smash shuttlecock atau terkena bola tennis. Pada kasus pendarahan hidung dan telinga sering terjadi pada atlet yang berpasangan yang tanpa sadar telah saling memukul karena kesalahan antisipasi dalam strategi bermain. Jenis cedera ini harus segera dirujuk pada ahlinya.
B. Cedera Pada Daerah Siku, Pergelangan Tangan, dan Bahu
Cedera pada olahraga tennis dikenal dengan tennis elbow (nyeri siku) dan tennis shoulder (nyeri bahu). Pada bulutangkis dan tenis meja jarang sekali terjadi kasusu ini. Pada squash dan tenis lapangan sering terjadi cedera ini, karena memang telah terjadi over use pada kedua bagian anggota gerak atas tersebut. Hampir 90% atlet dari kelompok olahraga ini mengalami sindroma tennis elbow dan tennis shoulder.
Cedera ini terjadi karena beberapa sebab misalnya:
1. Kebutuhan yang meningkat dari fungsi kedua bagian alat gerak tersebut (over use)
2. Terbatasnya pergerakan sendi yang bersangkutan.
3. Berat raket, besarnya grip, dan jenis senar tenis dan squash yang tidak sesuai serta tidak mampu meredam kerasnya pukulan dari lawan, sehingga memberikan berat dan tahanan tambahan pada sendi siku dan sendi bahu.
Sumber: Hj. Dewi Laelatul Badriah; 2013; Cedera Olahraga; Multazam; Bandung
No comments:
Post a Comment