Artikel Terbaru

Tuesday, September 8, 2020

TUJUAN BELAJAR PADA MODEL DISCAVERY STRATEGY

Sesungguhnya, belajar merupakan pekerjaan yang cukup berat, karena menuntut sikap kritis aiatematik dan kemamouan intelektual, yang hanya dapat diperoleh dari praktik langsung. Dari proses belajar inilah akan diperoleh suatu hasil yang sesuai dengan kemampuan belajar anak didik.

Discavery strategy dalam subtansi bahasan tersebut, bertujuan agar anak didik mampu memecahkan masalah dan menarik kesimpulan dari permasalahan yang sedang dipelajari. Adapun beberapa tujuan pembelajaran discavery strategy yang memiliki pengaruh besar bagi anak didik adalah sebagai berikut:


1. Untuk Mengembangkan Kreativitas

Pengertian kreativitas menururt Dr. Hasan Langgulung terbagi dalam tiga kelompok. yaitu krativitas sebagai gaya hidup, kreativitas sebagai karya tertentu, kreativitas sebagai proses intelektual.

Kemampuan untuk mengahasilkan kreativitas memiliki dampak yang sangat besar bagi kemampuan berpikir anak didik. Orang-orang yang berpikir inovatif, secara tidak langsung telah menggunakan proses intelektual mereka dengan pertimbangan yang sangat matang. Berikut ciri-ciri orang yang kratif:

a. Keterbukaan

b. Penilaian Mendalam

c. Kesanggupan berinteraksi secara bebas

d. Menumbuhkan motivasi dalam belajar

2. Untuk Mendapatkan Pengalaman Langsung dalam Belajar

Melalui pemahaman inilah, dapat disimpulkan bahwa tujuan model discavery adalah untuk memperoleh pengalaman langsung sesuai dengan strategi pembelajaran yang ditawarkan. Discavery strategy melibatkan langsung mental dan fisik untuk memperoleh hasil dari suatu kesimpulan permasalahn yang sedang diperbincangkan.

3. UntukMengembangkan Kemampuan Berpikir Rasional dan Kritis

Kemampuan para anak didik dapat dilihat melalui cara mereka berpikir. Ketika mereka memiliki kemampuan untuk berpikir secara rasional dan kritis, berarti mereka mampu mengaktualisasikan potensi berpikir guna menghadapai suatu persoalan secara rasional dan kritis. 

Berpikir rasional dan kritis adalah perwujudan perilaku yang berkaitan dengan pemecahan masalah. Pada umumnya, mereka yang berpikir secara rasional dan kritis akan menggunakan prinsip dan dasar-dasar dalam menjawab pertanyaan, seperti bagaimana dan mengapa.

4.Untuk Meningkatkan Keaktifan Anak didik dalam Proses Pembelajaran

Sebagimana pada pembelajaran sebelumnya, discavery strategy menuntut keterlibatan langsung para anak didik dalam proses pembelajaran, baik keterlibatan fisik maupun mental. 

Menururt pandangan Drs. Moh. Dolyono, discavery learning berarti mengorganisasikan bahan yang dipelajari dengan suatu bentuk akhir. Pendapat ini sejalan dengan penggas discavery strategy yang menyatakan bahwa anak didik harus berperan aktif dalam belajar di kelas.

5. Untuk Belajar Memecahkan Masalah

Tujuan lain dari discavery strategy adalah belajar memecahkan maalah. Tujuan ini mempunyai relevansi dengan kemampuan berpikir solutif para anak didik dalam memahami suatu konsep atau teori yang membutuhkan analisis dan pengkajian secara subtansial. 

Ketika mereka mampu menggunakan kemampuan berpikir mereka secara solutif melalui analisis dan kajian, maka secara tidak langsung mereka akan menemukan sesuatu yang baru dari analisis dan pengkajian tersebut. Dengan demikian hal ini akan menghasilkan suatu kesimpulan dan persoalan yang menjadi bahan pelajaran.

6. Untuk Mendapatkan Inovasi dalam Proses Pembelajaran

Selama ini, metode belajar yang diterapkan di sekolah lebih banyak terpusat kepada guru. dalam pelaksanaanya, guru menyajikan fakta-fakta dan menjelaskan konsep yang menjadi bahan pelajaran, sementara para anak didik hanya berkempatan menyimak, menghafal, dan memahami apa yang dijelaskan olehnya. Padahal, untuk mengembangkan kualitas pendidikan, dibutuhkan situasi demokrasi pembelajaran yang mengarah pada kreativitas anak didik guna memnumbuhkan potensi yang mereka meiliki.



Sumber: Pembelajaran Discavery Strategy dan Mental Vocation Skill; Muhammad Takdir Ilahi; Penerbit Diva Press; 2012; Jogjakarta

No comments:

Post a Comment