Artikel Terbaru

Tuesday, September 8, 2020

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN DALAM PEMBELAJARAN DISCAVERY STRATEGY

Strategi belajar berdasarkan discavery yang akhir-akhir ini banyak diterapkan disekolah, ternyata memiliki keistimewaan tersendiri bagi pelaksanaan pembelajaran. Memang. strategi ini tidak begitu familiar di kalangan para anak didik. Namun, di tengah keterbatasan dalam hal strategi pembelajaran, banyak di antara mereka yang mengaku sangat senang dengan strategi pembelajaran discavery.


1. Kelebihan Discavery Strategy

a. Dalam penyampaian bahan discavery strategy, digunakan kegiatan dna pengalaman tersebut akan lebih menarik perhatian anak didik dan memungkinkan pembentukan konsep-konsep abtrak yang mempunyai makna.

b. Discavery strategy lebih realistis dan mempunyai makna. Sebab, para anak didik dapat bekerja langsung dengan contoh-contoh nyata. Mereka langsung menerapkan berbagai bahan uji coba yang diberikan guru, sehingga mereka dapat bekerja sesuai dengan kemampuan intelektual yang dimiliki.

c. Discavery strategy merupakan suatu model pemevcahan masalah. Para anak didik langsung menerapkan prinsip dan langkah awal dalam pemecahan masalah. Melalui strategi ini, mereka mempunyai peluang untuk belajar lebih intens dalam memecahkan masalah, sehingga dapat berguna dalam menghadapai kehidupan di kemudian hari.

d. Dengan sejumlah transfer secara langsung, maka kegiatan discavery strategy akan lebih mudah diserap oleh anak didik dalam memahami kondisi tertentu yang berkenaan dengan aktivitas pembelajaran.

e. Discavery strategy banyak memberikan kesempatan bagi para anak didik untuk terlibat langsung dalam kegiatan belajar. Kegiatan demikian akan banyak membangkitkan motivasi belajar, karena disesuaikan dengan minat dan kebutuhan mereka sendiri.

2. Kelemahan Discavery Strategy

a. Berkenaan dengan waktu. Belajar mengajar menggunakan discavery strategy membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan metode langsung. Hal ini disebabkan untuk bisa memahami strategi ini, dibutuhkan tahapan-tahapan yang panjang dan kemampuan memanfaatkan waktu dengan sebik-baiknya.

b. Bagi anak didik yang berusia muda, kemampuan berpikir rasional mereka masih terbatas. dalam belajar discavery, sering mereka menggunakan empirisnya yang sangat subjektif untuk memperkuat pelaksanaan prakonsepnya. Hal ini disebabkan usia mereka yang muda masih membutuhkan kematangan dalam berpikir rasional mengenai suatu konsep atau teori. Kemampuan berpikir rasional dapat mempermudah pemahan discavery yang memerlukan kemampuan intelektualnya.

c. Kesukaran dalam menggunakan faktor subjektifitas ini menimbulkan kesukaran dalam memahami suatu persoalan yang berkenaan dengan pengajaran discavery strategy.

d. Faktor kebudayaan dan kebiasaan. Belajar discavery strategy menuntut kemandirian, kepercayaan kepada dirinya sendiri, dan kebiasaan bertindak sebagai subjek. Tuntutan terhadap pembelajaran discavery strategy, sesungguhnya membutuhkan kebiasaan yang sesuai dengan kondisi anak didik. Tuntutan-tuntutan tersebut, setidaknya akan memberikan keterpaksaan yang tidak biasa dilakukan dengan menggunakan sebuah aktivitas yang biasa dalam proses pembelajaran.


Sumber: Pembelajaran Discavery Strategy dan Mental Vocation Skill; Muhammad Takdir Ilahi; Penerbit Diva Press; 2012; Jogjakarta

No comments:

Post a Comment