Artikel Terbaru

Monday, September 7, 2020

MACAM-MACAM CEDERA OLAHRAGA YANG DAPAT DIBEDAKAN

    Secara umum cedera olahraga dapat dibedakan berdasarkan pada:

1. Cedera Berdasarkan Proses
    Cedera olahraga didasarkan pada proses terjadinya dibagi menjadi dua bagian: (1) cedera langsung akibat olahraga dan (b) cedera tidak langsung akibat dipengaruhi oleh kegiatan olahraga. 
Cedera langsung dimaksudkan adalah berbagai macam cedera yang ditimbulkan akibat melakukan kegiatan olahraga, misalnya keseleo pada saat mendarat, patah tulang clavicula pada atlet rugby, dan sebagainya. 
Pada cedera olahraga yang tidak langsung diakibatkan kegiatan olahraga, dapat disebabkan karena faktor peralatan, sarana, dan peraturan yang kurang jels. Misalnya, lantai lapangan bola basket licin karena keringat, mengakibatkan atlet jatuh dan mengalami stres fraktur tulang tibia atau atlet pencak silat mengalami sublukasi jari tangan dan kaki, karena terjatuh yang disebabkan matras licin.

2. Cedera Olahraga Berdasarkan Penyebab
Cedera olahraga berdasarkan penyebab dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu: cedera karena faktor internal, cedera karena faktor eksternal, dan cedera karena pemakaian yang terus menerus.
Cedera olahraga karena faktor internal adalah cedera karena koordinasi antara otot dan sendiri kurang sempurna, sehingga menimbulkan gerakan-gerakan yang salah, sehingga menimbulkan cedera. Macam cedera yang sering terjadi karena faktor internal adalah robeknya otot, tendon, atau ligamentum.
Cedera karena faktor eksternal adalah cedera yang terjadi karena pengaruh atau sebab yang berasal dari luar, misalnya karena: olahraga kontak tubuh, peralatan olahraga, sarana/prasarana berlangsung olahraga tersebut. Cedera yang sering terjadi karena faktor eksternal adalah: luka lecet, robekan otot, tendo, fraktur, dislokasi, sampai cedera vital yang mengenai otak yang mengakibatkan kematian mendadak.
Cedera olahraga karena faktor penggunaan yang berlebihan ini sering timbul karena pemakaian otot yang berlebihan atau terlalu lelah. Gejala yang sering dirasakan pada kasus over use adalah kekakuan otot, strain, sprain, dan yang berat adalah avulse dan stress fraktur.



3. Cedera Berdasarkan Bagian Tubuh
    Cedera olahraga dapat dilihat dari daerah/bagian tubuh yang mengalami cedera. Cedera olahraga berdasarkan tempat terjadinya dibagi menjadi:
  • Cedera olahraga bagin luar tubuh (kulit, otot, tulang, tendon, ligamen, dan persendian).
  • Cedera olahraga bagian organ dalam (jantung, paru-paru, alat-alat pencernaan, ginjal, dan organ genital)
    Jenis-jenis cedera pada bagian organ dalam secara terperinci sebagai berikut:
  • Cedera olahraga pada organ jantung dan paru-paru: inflamasi otot jantung (sesak dada/sakit dada karena getaran, kelelahan otot jantung dan paru-paru, fraktur tulang iga)
  • Cedera olahraga pada organ ginjal: urine berwarna merah atau coklat karena reduksi sel-sel darah merah atau terjadi ruptura pembuluh dan otot disekitar ginjal atau fenomena hematuria.
  • Cedera olahraga pada bagian organ pencernaan suduken, nausea, nyeri perut, dan diare)
  • Cedera olahraga pada bagian organ genital pada laki-laki dan perempuan: pendarahan, pembengkakan, kejang, dan haematoma vulva.
4. Cedera Olahraga Berdasarkan Intensitas
    Cedera olahraga berdasarkan pada intensitas latihan atau bertanding dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu:
  • Cedera ringan ialah cedera yang tidak diikuti oleh kerusakan yang berarti pada jaringan tubuh kita. MIsalnya kekakuan otot karena faktor kelelahan atau yang sering dikenal denagn istilah kram.
  • Cedera olahraga berat ialah jenis cedera olahraga yang mengakibatkan kerusakan jaringan pada tubuh kita, misalnya robeknya otot, ligamentum, dislokasi, dan fraktur.


Sumber: Cedera Olahraga; Hj. Dewi Laelatul Badriah; Penerbit Multazam; 2013; Bandung








No comments:

Post a Comment