Artikel Terbaru

Wednesday, September 9, 2020

CEDERA PADA JARINGAN LUNAK SAAT OLAHRAGA

Menurut derajatnya, cedera olahraga yang terjadi pada jaringan lunak sistem muskuloskeletal, dibagi menjadi: cedera ringan, sedang dan berat. Sedangkan didasarkan pada bagian jaringan lunak yang mengalami cedera pada diklasifikasikan ke dalam beberapa macam yaitu: cedera jenis ruptura (robek) dan haematoma (pendarahan dalam otot atau tendon). Pada paparan selanjutnya akan dijelaskan tentang macam-macam cedera pada jaringan lunak.


1. Strain (stress)
    Pengertian strain adalah cedera yang terjadi pada kesatuan otot dan tendon karena penggunaan berlebihan atau karena peregangan berlebihan. Strain terbagi menjadi tiga tingkatan yaitu strain ringan, strain sedang, strain berat.

2. Sprain
    Sprain adalah cedera pada ligamen akibat peregangan yang berlebihan yang menyebabkan kerusakan pada ligamen atau kerusakan pada tempat lekatnya pada tulang. Fungsi ligamen adalah untuk mencegah gerakan yang tidak normal pada suatu sendi dan memungkinkan terjadinya gerakan normal yang fungsional. Sprain dapat dibagi menjadi empat tingkatan yaitu: sprain ringan, sedang, berat dan sprain faktur.

3. Reptura Otot/ Robekan Otot
    Jenis cedera ini sangat khas dan biasanya sangat sulit untuk diterapi dan selalu ditandai dengan adanya robekan pada sebagian atau daerah yang luas pada kesatuan otot. Secara umum jenis cedera ini terjadi karena faktor: kurangnya pemanasan atau kurang persiapan, kurang sempurnanya terapi pada fase pemulihan atau rehabilitasi, over stress dan kelelahan, tingkat ketegangan otot yang rendah dan kurangnya tingkat kelentukan, serta otot terlalu bekerja keras dalam suasana yang dingin.
    Ruptura otot berdasarkan derajat dan tempat kejadiannya dibagi menjadi:
a. Distraksi ruptura, terjadi karena over stretching atau over use.
b. Konpressi ruptura, terjadi karena trauma langsung.

4. Cedera karena Over Use
    Sebagian dari cedera yang diakibatkan karena over use sangat sulit untuk didiagnosa dan diterapi. Cedera jenis over use lebih banyak terjadi karena pembebanan yang berlebihan atau pengulangan cedera pada bagian muskulo-skeletal, bahkan sering diakibatkan karena kesalahan dalam melakukan teknik gerakan tertentu yang berlangsung lama.

No comments:

Post a Comment