Artikel Terbaru

Monday, September 7, 2020

BAHAN APA SAJA YANG DIGUNAKAN SEBAGAI PERMUKAAN LAPANGAN FUTSAL

Untuk pembuatan lapangan indoor sebaiknya bahan yang digunakan untuk permukaan lapangan adalah rumput sintetis atau bahan dari kayu. Ada juga pilihan yang terbuat dari bahan lain, tetapi tentu harus disesuaikan dengan ketentuannya terhadap panas atau hujan. Contoh bahan untuk permukaan lapangan futsal.

1. Rumput Sintetis


    Bahan ini banyak untuk permukaan lapangan indoor. Rumput sintetis biasanya diproduksi oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang usaha kontruksi lapangan futsal. Sebelum membeli rumput sintetis, terlebih dahulu tanyakan apakah rumput sinteti ini sudah mendapatkan lisensi minimal dari BFN (Badan Futsal Nasional) atau belum. Jika sudah mendapatkan lisensi, produk tersebut terjamin kualitasnya.

Terdapat dua jenis rumput sintetis, yakni rumput sintetis monofilament dan rumput sintetis fibrilated. Perbedaanya, untuk rumput sintetis monfilament memiliki struktur lembaran tipis dan lebarnya juga kecil. Sedangkan untuk rumput sintetsi fibrilated memiliki struktur lembaran yang tebal serta kasar.

2. Bahan yang Terbuat dari Kayu


Untuk pembuatan permukaan lapangan dengan bahan kayu terlebih dahulu tentukan jenis kayu yang akan digunakan. Berikut jenis-jenis kayu yang dapat digunakan untuk permukaan lapangan futsal.

a. Parket kayu solid

Jenis kayu ini terbuat dari kayu jati yang dibentuk awalnya sebagai potongan=potongan kecil yang memiliki ketebalan 5 hingga 10 cm. Jenis kayu ini tergolong empuk, memberikan kesan mewah dan dapat di re-finishing sesring mungkin.

b. Faux wood

Sebetulnya bahan yang satu ini terbuat dari serbuk kayu yang terbentuk sedemikian rupa dengan menggunakan lem. Jadi serbuk kayu dikumpulkan di atas cetakan sesuai dengan selera, lalu di press dan di lem. Penggunaan bahan ini lebih tahan air dan tahan gores. Karena terbuat dari serbuk kayu, tentu bahannya lebih lunak. Hal ini akan meminimalkan resiko cedera ketika pemain terjatuh saat bermain di lapangan ini.

c. Engineering parquette

Jenis ini mengacu pada jenis bahan permukaan lapangan yang terdiri dari kombinasi beberapa bahan kayu. Biasanya kayu dibagi menjadi dua lapisan, yakni lapisan atas dan lapisan bawah. Pada lapisan atas digunakan bahan kayu yang lebih baik, seperti kayu jati tadi. Di bagian bawah digunakan kayu dengan kualitas biasa dan dengan harga yang murah.

Pengunaan bahan permukaan lapangan yang terbuat dari kayu memilki beberapa kelebihan. Selain mengurangi risiko cedera dan memberi kesan mewah, juga akan memberikan nilai lebih karena bahan terbuat dari bahan ramah lingkungan.

Permukaan lapangan kayu juga diyakini mempunyai daya tahan yang lebih kuat, memilki kelembapan yang sesuai dengan ruangan ber-AC serta mudah dibersihkan atau di perbaiki. Untuk perawatan rutin, tentu akan menambah usia ketahanan kayu itu sendiri.

d. Plexi pave

Bahan lapisan permukaan lapangan ini merupakan produk yang digunakan dengan sistem pelapisan bitumen dan akrilik. Bahan ini lebih tepat diformulasikan di atas beton atau aspal sehingga sangat dianjurkan pemakaian untuk lapangan futsal outdoor.

Selai memberi kemudahan dalam hal biaya perawatannya, bahan ini tergolong bahan yang tahan lama, cepat kering ketika terkena air hujan yang membuat cocok untuk segala jenis cuaca, memilki ketahanan sinar UV, dan lebih ekonomis.

e. Interlock

Bahan ini terbuat dari plastik PP dengan pilihan pemasangan secara portable atau permanen. Bahan yang satu ini lebih direkomendasikan penggunaannya sebagai alternatif bahan lapisan permukaan lapangan futsal jika bahan-bahan lain seperti yang disebutkan sebelumnya tidak tersedia.

Kelebihan dari bahan ini selain dapat digunakan untuk lapisan permukaan lapangan futsal indoor atau outdoor juga memilki kemudahan dalam hal pemasangannya. Bentuk bahan ini sendiri adalah persatuan seperti keramik dengan ukuran ketebalan 1,25 cm dan berukuran 25x25 cm. Interlock juga memilki beragam pilihan warna yang menarik.



Sumber: Buku Pintar Panduan Futsal; Muhammad Asriady Mulyono; penerbit laskar aksara; 2014; Jakarta

No comments:

Post a Comment