Artikel Terbaru

Wednesday, August 5, 2020

PERENCANAAN PROGRAM PENGAJARAN

    Pengajaran dilaksankan dalam jangka waktu tertentu, misalnya 3 tahun untuk jenjang SMP dan SMA, dan 6 tahun tuntuk SD. Karena dilaksanakan dalam jangka waktu yang tertentu, baik lama maupun singkat, maka apa yang dikerjakan dalam pengajaran perlu disusun dalam suatu program, yaitu program pengajaran. ADa program pengajaran yang mencakup seluruh masa belajar misalnya 6 tahun untuk SD dan 3 tahun untuk SMP dan SMA, di samping itu ada program yang lebih singkat seperti program tahunan, semesteran/caturwulan, program mingguan, dan sebagainya. Dalam pengajaran di sekolah kota dewasa ini, umumnya guru-guru hanya dituntut  menyusun dua macam program pengajaran, yaitu program untung jangka waktu yang cukup panjang seperti program semesteran (untuk SMP,SMA) atau program caturwulan (untuk SD) dan program untuk jangka waktu yang singkat yaitu program untuk setiap pokok satuan bahasan. Misalnya apa yang dikenal dengan nama satuan pelajaram.
Seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa pengajaran meliputi tiga langkah, yaitu langkah perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program pengajaran. Dalam pengajaran sebagai suatu sistem, langkah perencanaan program perencanaan program pengajaran memegang peranan yang sangat penting, sebab menentukan lengkah pelaksanaan dan evaluasi. keterpaduan pengajaran sebagai sistem bukan hanya antara komponen-komponen proses belajar-mengajar, tetapi juga antara langkah yang satu dengan langkah berikutnya. Dalam program pengajaran yang menggunakan model satuan pelajaran, guru masih mempunyai kemungkinan uuntuk mengadakan perubahan-perubahan dalam pelaksanaannya, tetapi dalam program pengajaran dengan modul, pengajaran dengan kaset vidio/audio/komputer serta pengajaran berprograma, apa yang dikerjakan guru (pelaksanaan program pengajaran) benar-benar harus sesuai dengan yang telah direncanakan.

1. Program untuk Jangka Waktu Agak Panjang
    Berdasarkan kurikulum 1984, di SLTP dan SLTA digunakan sistem/program belajar semester, sedang SD tetap digunakan sistem/program belajar caturwulan. Kalau dalam program belajar semester satu tahun ajaran terbagi atas dua semester, maka dalam program caturwulan satu tahun terbagi atas tiga caturwulan. Perbedaan pembagian waktu belajar ini sudah tentu didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan tertentu.
Caturwulan merupakan satu periode waktu belajar. Dalam periode waktu tersebut siswa-siswa diharapkan menguasai satu-kesatuan pengetahuan, sikap dan keterampilan tertentu. Pada setiap akhir caturwulan diadakan evaluasi hasil belajar yang biasa disebut tes sumatif. Hasilnya setelah digabungkan dengan hasil-hasil evaluasi sebelumnya, dapat dijadikan tolak ukur perkembangan atau kemajuan belajar siswa pada caturwulan tersebut. Hasil evaluasi tersebut sampai batas tertentu juga dapat dipakai sebagai tolak ukur keberhasilan pengajaran yang dilakukan oleh guru pada caturwulan tersebut.
Dalam pengajaran sebagai sistem, apa yang perlu dikuasai oleh siswa, dan apa yang akan dilakukan oleh guru dengan berbagai peralatan belajarnya perlu disusun dalam suatu program, yang untuk SD disebut program caturwulan.
Dalam garis-gairs besar program pengajaran (GBPP) setiap mata pelajaran, telah tertulis dengan jelas tujuan-tujuan dan pokok bahasan yang disediakan untuk setiap caturwulan. Tujuan-tujuan dan pokok-pokok bahasan dalam satu caturwulan mungkin membentuk satu-kesatuan kecakapan/keterampilan atau pengetahuan terpadu, tetapi mungkin juga hanya membentuk suatu kumpulan tujuan atau pokok bahasan saja. Rumusan GBPP yang bagus sebaiknya membentuk satu-kesatuan.


Adapaun unsur-unsur yang terkandung dalam program suatu caturwulan tertentu meliputi:

a. Tujuan
Tujuan yang dicantumkan dalam program caturwulan adalah tujuan-tujuan yang masih bersifat umum yang diangkat dari GBPP, yaitu tujuan kurikuler dan instruksional umum.

b. Pokok/Satuan Bahasan
Pokok/satuan bahsan menunjukan judul materi pelajaran yang akan dipelajari/diajarkan dalam satu caturwulan yang bersangkutan. Pokok/satuan bahsan tersebut diambil dari GBPP tanpa/dengan beberapa penyesuaian dan pengaturan kembali oelh guru yang bersangkutan.

c. Metode Mengajar
Sekalipun masih bersifat tentatif atau sementara, dalam program caturwulan hendaknya dicantumkan pula metode-metode mengajar yang direncanakan akan digunakan dalam mengajarkan setiap pokok/satuan bahasan yang telah ditetapkan.

d. Media dan Sumber
DI samping metode mengajar, untuk setiap pokok/satuan bahasan dicantumkan pula media/alat bantu dan buku sumber yang digunakan. Pencantuman buku sumber meliputi nama penulis, nama buku, tahun dan penerbit, dan juga bagian atau bab yang diacu dalam pengajaran pokok/satuan bahasan yang bersangkutan.

e. Evaluasi Pengajaran
Dalam program catur wulan tersebut hendaknya terlihat pula kegiatan-kegiatan evaluasi yang dilaksanakan di luar masing-masing pokok/satuan bahasan, seperti evaluasi/tes sumatif dan evaluasi/tes subsumatif.

f. Waktu
Untuk setiap pokok/satuan bahasan dan kegiatan evaluasi dalam caturwulan yang bersangkutan, perlu dicantumkan pula jumlah waktu yang dialokasikan, sehingga sejak awal sudah dapat diketahui apakah program caturwulan yang dibuat itu dapat diselesaikan pada waktunya. Jika melebihi waktu yang tersedia, maka perlu diadakan penyesuaian-penyesuaian dalam materi atauapun alokasi waktu.

g. Lain-lain
Pada bagian awal format program, hendaknya ditulis: judul program, caturwulan keberapa, kelas dan nama sekolah serta nama mata pelajaran.

2. Program untuk Jangka Waktu Singkat
    Program caturwulan dapat dijadikan pegangan untuk mengajar di kelas, tetapi baru merupakan pegangan bagi pelaksanaan mengajar selama satu caturwulan. Untuk pegangan mengajar di dalam kelas. Dari program caturwulan ini masih perlu dijabarkan lagi program-program untuk jangka waktu yang pendek, misalnya program untuk setiap pokok/satuan bahasan. Program untuk setiap pokok/satuan bahasan ini pada dasarnya merupakan program meingguan atau harian, dan dewasa ini lebih dikenal dengan nama satuan pelajaran.
Isi dan alokasi waktu setiap satuuan pelajaran tergantung pada luas atau sempitnya pokok/satuan bahasan yang cakupannya. Suatu pokok/satauan bahasan yang membutuhkan waktu hanya 2 jam pelajaran, mungkin selesai diajarkan dalam waktu satu pertemuan saja. Pokok/satuan bahsan yang membutuhkan waktu 4 jam pelajaran, perlu disaipaikan dalam dua kali pertemuuan/penyajian. Apabila dalam jadwal, mata pelajaran itu diberikan 2x2 jam pelajaran, maka pokok/satuan bahasan tersebut dapay diselesaikan dalam satu minggu, tetapi bila membutuhkan lebih dari 4 jam pelajaran maka baru selesai diajarkan selama dua minggu, bahkan mungkin juga lebih.
Penyusunan program untuk setiap poko/satuan bahasan ini dapat menggunakan berbagai format, salah satunya ialah satuan pelajaran. Satuan pelajaran merupakan suatu satuan/unit program pengajaran terkecil, yang berisi rencana penyampaian sesuatu pokok atau sistem bahasan tertentu. Karena merupakan satuan program pengajaran terkecil itulah maka sebaiknya suatu satuan program pengajaran terkecil itulah maka sebaiknya suatu satuan pelajaran waktunya tidak terlalu panjang, tetapi juga tidak terlalu pendek.
Komponen-komponen isi dari satu-satuan pelajaran tidak banyak berbeda sdengan program caturwulan. Perbedaanya adalah pada satuan pelajaran tujuan dan bahan ajar disusun lebih rinci dan spesifik, metode mengajar dijelaskan dalam bentuk yang lebih konkret berupa proses bagaimana guru menyampaikan pelajaran/mendorong siswa belajar dan bagaimana siswa belajar. Pada evaluasi, alat evaluasinya sudah tersusun.

Sumber: Perencanaan Pengajaran, R ibrahim, Nana Syaodih S, Penerbit rineka cipta, Jakarta, 2010

No comments:

Post a Comment