Pengajaran sebagai suatu sistem merupakan pendekatan mengajar yang menekankan hubungan sistematik anatara berbagai komponen dalam pengajaran. Hubungan sistemik mempunyai arti bahwa konponen yang terpadu dalam suatu pengajaran sesuai dengan fungsinya selaing berhubungan satu sama lain dan membentuk satu-kesatuan. Hubungan sistemik atau penekanan kepada sistem, merupakan ciri pertama dari pengajaran ini. Ciri kedua adalah penekanan kepada perilaku yang dapat diukur atau diamati.
Pengajaran mempunya beberapa komponen, yaitu komponen: tujuan pengajaran, bahan ajar, metode belajar-mengajar, media, dan evaluasi pengajaran. Pengajaran yang bercirikan sistem menekankan keterpaduan anatara keseluruhan komponen, komponen yang satu berhubungan erat dengan komponen lainnya. Dalam pengajaran sebagai sistem, tujuan memegang peranan-peranan utama, tujuan pengajaran menjadi acuan bagi keempat komponen pengajaran lainnya. Sebagai suatu acuan maka dalam menyusun program pengajaran, tujuan menjadi komponen pertama yang perlu dirumuskan. Pemilihan dan perumasan komponen lainnya mengacu kepada tujuan. Apabila suatu tujuan pengajaran yang menyangkut segi afektif, (nilai dan sikap) maka bahan ajar, proses belajar mengajar, media serta evaluasi pengajaran hendaknya bersifat afektif pula. Demikian juga halnya apabila tujuan pengajaran berkenaan dengan aspek kognitif atau psikomotor, maka komponen-komponen lainnya harus bersifat kognitif atau psikomotor pula.
Ciri yang kedua pengajaran sebagai sistem adalah penekanan kepada perilaku yang dapat diukur atau diamati. Dalam pengajaran sebagai sistem, tujuan-tujuan yang bersifat umum (tujuan institusional atau tujuan kurikuler) dijabarkan dan dirinci menjadi tujuan-tujuan yang lebih khusus (tujuan instruksional umum dan khusus). Pencapaian tujuan-tujuan instruksional khusus ini menjadi sasaran belajar. Proses belajar-mengajar akan mudah ditentukan serta pencapaian tujuan pengajaran yang akan mudah diketahui apabila tujuan-tujuan pengajaran dirumuskan serta operasional. Tujuan pengajaran yang bersifat operasional dirumuskan dalam bentuk rumusan perilaku yang dapat diamati atau diukur. Rumusan perilaku yang tidak operasional (tidak dapat diamati atau diukur), sukar sekali ketercapaiannya.
Pengajaran sebagai sistem merupakan pendekatan mengajar dalam teknologi pendidikan. Teknoligi pendidikan yang merupakan penerapan ilmu dan teknologi dalam proses pendidikan, mempunyai dua aspek , yaitu: aspek sistem yang disebut juga teknologi sistem (system technology), dan aspek alat atau teknologi alat (tool technology). Teknologi pendidikan sebagaimana teknologi pada umumnya mempunyai dua perangkat, yaitu perangkat lunak dan perangkat keras. Perangkat lunak dari teknologi pendidikan adalah aspek sistem atau teknologi sistem, sedangkan perangkat kerasnya adalah alat-alat teknologi atau teknologi alat.
PEngajaran suatu sistem ada yang hanya menekankan aspek sistemnya atau perangkat lunak, yaitu pengajaran sistem model satuan pelajaran, dan ada pula yang menekankan aspek alatnya atau perangkat keras, yaitu model pengajaran modul, pengajaran dengan kaset audio, kaset audio, pengajaran dengan komputer, pengajaraan berprograma, dan lain-lain.
Kelima modul pengajaran yang disebutkan diatas termasuk ke dalam pengajaran sebagai sistem, memiliki ciri-ciri atau prinsip yang sama, perbedaannya hanya terletak pada penggunaan perangkat keras atau alat-alat teknologi. Model satuan pengajaran merupakan pengajaran sebagai sistem yang paling sederhana, tetapi memberikan peranan yang lebih besar kepada guru-guru sebagai perencanaan pengajaran. Model satuan oelajaran disusun oleh guru. Guru menjabarkan tujuan instruksional umum yang ada dalam kurikulum (GBPP) menjadi tujuan instruksional khusus, menentukan dan menyususn alat evaluasi, memilih dan merumuskan bahan ajar, merencanakan proses belajar mengajar, serta menentukan meida dan alat pengajaran. Penggunaan model ini selain sederhana juga tidak menentukan biaya, karena disusun oleh guru sendiri. Baik isi, dan kegiatan belajar.
Model - model pengajran sebagai sistem yang lain, yaitu pengajaran dengan modul, pengajaran dengan kaset audio/vidio/komputer dan pengajaran berprograma, disusun oleh tim atau lembaga khusus yang terdiri dari beberapa ahli. Peranan guru adalah sebagai pelaksana atau fasilitator belajar, karena semua komponen pengajaran telah disusun secara terpadu. Guru dapat memilih topik atau kegiatan yang akan disajikan di kelas, tetapi tidak dapat mengubah dan menyesuaikannya dengan keadaan lingkungan. Model pengajaran ini menuntut biaya yang tinggi, tetapi memungkinkan pengajaran dilaksanakan secara individual, sehingga beberapa prinsip pengajaran yang baik hampir seluruhnya dapat dilaksanakan. Beberapa prinsip pengajaran yang baik, yaitu: penyesuaian pengajaran dengan perbedaan individual siswa, maju berkelanjutan, kenaikan kelas secara otomatis, belajar tuntas, program pengayaan dan program perbaikan.
Sumber: Perencanaan Pengajaran, R Ibrahim, Nana Syaodih S, Penerbit Rineka cipta, Jakarta, 2010
No comments:
Post a Comment