hasilnya lebih baik. Kurikulum khususnya GBPP, menjadi acuan utama di dalam penyusunan atau perencanaan suatu program pengajaran, namun kondisi sekolah dan lingkungan sekitar, kondisi siswa dan guru merupakan hal-hal penting yang juga perlu diperhatikan.
1. Kurikulum
Dalam perencanaan atau penyusunan suatu program pengajaran, hal pertama yang perlu mendapatkan perhatian adalah kurikulum terutama GBPP-nya. Dalam GBPP telah tercantum tujuan kurikuler, tujuan instruksional, pokok bahasan serta jam pelajaran untuk mengjarkan pokok bahasan tersebut. Dalam penyusunan program caturwulan rincian pokok bahasan menjadi sub atau sub-sub pokok bahsan perlu juga memperhatikan waktu yang tersedia. Kalau waktu yang tersedia cukup banyak, maka sub-pokok bahasan yang akan disampaikan dapat lebih banyak, tetapi apabila waktu sedikit maka sub-pokok bahasan dibatasi. Demikian juga pada waktu menyusun rincian bahasan ajaran dalam satuan pelajaran, luasnya bahan dan banyaknya aktivitas belajar perlu disesuaikan dengan waktu yang tersedia.
Karena waktu pertemuan atau penyampaian pelajaran pada setiap minggu sama dan jumlah pertemuaan dalam caturwulan dapat diketahui/dihitung, maka dalam merinci pokok bahasan perlu diperhatikan hal itu. Umpamanya pada pokok bahasan yang memiliki subpokok bahasan yang banyak perli ada pengelompokan subpokok bahasan sehingga akhirnya dapat dihasilkan unit-unit/satuan-satuan bahasan dalam caturwulan yang bersangkutan , yang masing-masing akan dikembangkan dalam bentuk satuan pelajaran.
2. Kondisi Sekolah
Perencanaan program pengajaran juga perlu memperhatiakan keadaan sekolah, terutama tersedianya sarana-prasarana, dan alat bantu pelajaran. Sarana-sarana dan alat bantu pelajaran ini menjadi pendukung terlaksnanya berbagai aktivitas belajar siswa. Guru tidak mungkin melaksnakan kegiatan belajar-mengajar dengan menggunakan bak pasir apabila di sekolah itu tidak tersedia bak pasir. Demikian juga halnya guru tidak mungkin menyuruh siswa-siswa mengadakan pengamatan terhadap tanaman, apabila di sekolah/sekitar sekolah tidak ada kebun.
3. Kemampuan dan Perkembangan Siswa
Dalam menyusun atau merencanakan program pengajaran komponen siswa juga perlu mendapat perhatian. Program pengajaran, apakah program caturwulan atau program mingguan/harian, dapat dibandingkan sebagai suatu skenario tentang apa yang harus dipelajari siswa dan bagaimana mempeljarinya. Agar bahan dan cara belajarnya ini sesuai dengan kondisi siswa, maka penyusunan skenario/program pengajaran perlu disesuaikan dengan kemampuan dan perkembangan siswa. Keluasan dan kedalaman bahan ajar perlu disesuaikan dengan kemampuan dan perkembangan siswa. Aktivitas belajar yang direncanakan guru juga perlu memperhatikan hal itu. Secara umum siswa dalam satu kelas terbagi atas tiga kelompok yaitu kelompok pandai atau cepat belajar, sedang dari kelompok kurang atau lambat belajar. Bagian yang terbanyak adalah yang sedang. Karena kelompok sedang ini yang terbanyak, maka penyusunan bahan hendaknya menggunakan kriteria sedang ini. Untuk mengatasi variasi kemampuan siswa, maka guru perlu menggunakan metode atau bentuk kegiatan mengajar yang bervariasi pula.
4. Keadaan Guru
Keadaan dan kemampuan guru sesungguhnya tidak perlu menjadi hal yang perlu diperhatikan, sebab guru dituntut memiliki kemampuan dalam segala hal yang berkenaan dengan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran. Kalau pada saat ia memiliki kekurangannya, ia dituntut untutk segera belajar/meningkatkan dirinya. Bagi guru-guru yang pengalaman pengajarannya masih sangat sedikit, kekurangan kemampuan pada guru juga perlu diperhatikan.
Dalam program caturwulan atau pelajaran, guru jangan dulu merencanakan kegiatan/mengajak siswa melakukan sesuatu percobaan apabila guru sendiri belum tahu/mampu melakukannya.
Sumber: Perencanaan Pengajaran, R Ibrahim, Nana Syaodih S, Penerbit rineka cipta, Jakarta, 2010
No comments:
Post a Comment