Artikel Terbaru

Wednesday, August 5, 2020

METODE MENGAJAR DENGAN CARA METODE KARYAWISATA



     
       Dalam perjalanan ini akan disajikan sebuah metode mengajar yang sifatnya tidak dilakukan di dalam ruangan kelas melainkan di alam terbuka. Pada dasarnya, metode-metode mengajar yang dipergunakan dapat kita kelompokkan ke dalam dua kelompok besar yaitu kelompok metode pengajaran yang dilakukan di dalam kelas atau di suatu ruangan yang dibatasi empat buah dinding dan kelompok metode pengajaran lainnya yang dilakukan di alam terbuka.

        Penggunaan jenis metode mengajar tentunya harus dipilih berdasarkan tuntutan bahan dan tujuan pelajaran itu sendiri. Jadi, harus disesuaikan dengan situasi mengajar dan belajar yang dihadapi pada saat itu. Hal itu tentunya hanya guru yang bersangkutanlah yang dapat menentukannya. Oleh karena itu, dalam pelajaran berikut ini akan disajikan sebuah metode mengajar yang dapat digunakan guru untuk keperluan mengajar di luar kelas.

Pertama, Metode Karyawisata. 
      Metode ini pada dasarnya digunakan karena objeknya tidak dapat dibawa ke dalam kelas. Sekurang-kurangnya jika objeknya dibawa ke dalam kelas, keasliannya tidak akan dapat diamati lagi atau mengalami perubahan sehingga tidak akan dapat memberikan gambaran, pengetahuan dan pengertian yang sebenarnya mengenai obyek yang akan diajarkan kepada murid-murid. Atau karena obyeknya terlalu besar, terlalu berat, tidak mungkin untuk diangkat dan membahayakan jika dipindah-pindah, sehingga cara yang paling tepat hanyalah dengan membawa murid-murid ke obyek yang akan diamati saja.

    Perlu diketahui bahwa walaupun namanya Metode Karyawisata tidaklah itu berarti bahwa di dalam metode tersebut tidak digunakan metode-metode pengajaran lainnya seperti Metode Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Demonstrasi dan lain-lainnya. Dalam Metode Karyawisata tercakup di dalamnya semua metode lainnya yang pernah dibahas sesuai dengan keperluan yang dihadapi pada situasinya.

    Dengan demikian, penanaman metode mengajar ini dengan nama Karyawisata sebenarnya hanyalah karena cara penyajian bahan pelajaran dilakukan dengan cara di mana murid-murid dan guru pergi dari kelas ke suatu tempat di mana obyek yang akan dipelajari itu terdapat. Karya berarti kerja dan wisata berarti pergi. Jadi sesungguhnya metode ini dalam pelaksanaannya haruslah merupakan suatu kegiatan di mana murid-muridnya aktif bekerja. Hal itu dapat diartikan demikian jika kita memperhatikan terjemahan dari kata "karyawisata" itu sendiri.

    Tetap, dalam prakteknya tidak selalu kita melihat murid bahwa murid-murid bekerja. Pada umumnya murid-murid hanya mengamati, bertanya, mencatat, melihat suatu demonstrasi. Tentunya suatu pelajaran yang disajikan dengan Metode Karyawisata dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya jika guru sebelumnya mengadakan persiapan yang matang. Untuk itu dalam pelajaran berikut ini akan diuraikan bagaimana cara melaksanakan metode ini sehingga dapat memenuhi harapan yang dicita-citakan.

DEFINISI METODE KARYAWISATA

    Metode Karyawisata ialah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan membawa murid langsung kepada obyek yang akan dipelajari, dan obyek itu terdapat di luar kelas. Kata "karyawisata" berasal dari karya yang artinya kerja dari wisata yang berarti pergi. Dengan demikian "karyawisata" berarti pergi bekerja. Atau berpergian ke suatu tempat untuk bekerja. Di dalam hubungannya dengan kegiatan mengajar belajar, pengertian karyawisata ialah bahwa murid-murid akan mempelajari suatu obyek di tempat mana obyek itu terdapat. Dengan demikian, apa yang disebut dengan bekerja sebenarnya yang dimaksud ialah mempelajari sesuatu.

    Metode Karyawisata sering pula disebut dengan nama-nama seperti "metode Field trip", "metode Study tour" atau "metode Study trip" atau  juga yang lazim disebut Widya Wisata (widya=ilmu). Sebenarnya, apapun nama yang diberikan pada metode ini, yang perlu ialah isi pengertian yang diberikan kepada metode dengan nama seperti "karyawisata" itu. Itu lebih penting daripada namanya sendiri.

    Penggunaan suatu metode tertentu pastilah didasarkan alasan-alasan pertimbangan di mana guru yang bersangkutan harus lebih mengetahuinya. Pada umumnya, alasan pemakaian Metode Karyawisata ialah obyek yang akan dipelajari tidak dapat dibawa ke dalam kelas dan hanya dpar dipelajari di tempat di mana obyek itu berada.

Sebab-sebabnya ialah sebagai berikut:
1. Obyeknya terlalu besar.
2. Obyeknya akan mengalami perubahan atau kerusakan jika dipindahkan dari tempatnya.
3. Obyeknya terlampau berat.
4. Obyeknya berbahaya jika dibawa ke kelas.
5. Obyeknya hanya terdapat di suatu tempat tertentu.

Tentunya masih banyak lagi alasan-alasan lainnya yang dapat kita disebutkan mengenai mengapa seorang guru memilih Metode Karyawisata. Untuk menambah kejelasan mengenai alasan-alasan yang telah disebutkan di atas, berikut ini akan diterangkan lebih lanjut alasan-alasan itu satu demi satu.

    
Obyeknya terlalu besar. Misalnya di dekat sekolah sedang diadakan perbaikan jalan di mana digunakan sebuah mesin-giling. Tentunya mesin-giling ini tidak akan dibawa ke dalam kelas karena terlampau besar. Walaupun demikian murid-murid harus mengetahuina bagaimana kerja sebuah mesin-giling yang tugasnya meratakan jalan yang telah ditaburi batu-batu dan dilapisi aspal serta pasir itu. Agar murid-murid mengetahui cara kerja dan menfaat mesin-giling itu, guru membawa murid-murid ke luar kelas, ke tempat di mana mesin-giling itu sedang dipergunakan. Guru menggunakan Metode Karyawisata karena obyek terlalu besar untuk di bawa ke kelas.

    
Obyeknya akan mengalami perubahan atau kerusakan jika dipindahkan dari tempatnya. Misalnya dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dimana guru akan mengajarkan dan memperlihatkan tanaman yang dinamai "Puteri Malu". Tanaman ini jika tersentuh sedikit saja akan segera menutup atau mengatupkan daun-daunnya sehingga tidak dapat lagi dilihat bagaimana tanaman itu sesungguhnya jika daun-daunnya sedang terbuka. Oleh karena itu, agar keasliaanya dapat fiamati dengan baik, murid-murid harus dibawa kekebun, tegala atau lapangan di mana perdu "Puteri Malu" itu tumbuh. Guru menggunakan Metode Karyawisata untuk mengajarkan tanaman tersebut.

    Contoh yang lain ialah misalnya mengenai telur-telur ayam yang sedang ditetaskan dalam mesin penetas. Telur-telur yang sedang ditetaskan itu tidak boleh diangkat, dipegang-pegang atau dipindah-pindahkan dari ruangan alat penetas ke meja guru. Telur-telur yang sedang ditetaskan akan rusak, telurnya tidak akan menjadi anak ayam, jika telur itu dipegang-pegang, diangkat-angkat, apalagi jika dengan tangan yang tidak steril (suci-hama). Ditambah pula kerusakan pada telur-telur yang sedang ditetaskan jika mesin penetas itu digeser atau diangkat ke lain tempat karena getaran-getaran yang ditimbulkan atau goncangan-goncangan yang keras yang terjadi ketika meletakkan mesin penetes tersebut, yang semuanya dapat menyebabkan telur-telur itu akan rusak. Karena itu, cara yang sebaik-baiknya mengajarkan bagaimana proses menetaskan telur ialah dengan membawa murid-murid ke tempat peternakan ayam di mana ada mesin-mesin penetas yang dapat dilihat.

    
Obyeknya terlampau berat. Hal ini sama dengan yang telah diuraikan dalam contoh pertama yaitu mengenai mesin-giling. Karena tentu saja mesin-giling tidak akan dapat diminta untuk dimasukan ke halaman sekolah karena halaman akan rusak. Apabila jika akan dibawa ke dalam kelas. Tentu itu semua tidak mungkin dikerjakan. Dengan demikian tentunya lebih baik membawa murid-murid ke mesin-giling tadi daripada memebawa mesin-giling itu ke sekolah.

    
Obyeknya berbahaya jika dibawa ke kalas. Misalnya guru akan mengajarkan jenis-jenis binatang buas.Tentunya guru tidak akan dapat membawa harimau dan singa ke kelas, karena seandainya hal itu dapat dilakukan, tetap faktor keamanannya tidak dapat dipertanggung jawabkan. Binatang-binatang itu terlalu buas untuk dibawa begitu saja ke tempat-tempat umum. Dengan demikian, cara yang sebaik-baiknya ialah dengan membawa murid-murid ke kebun binatang di mana harimau dan singa itu dapat diamati murid-murid tanpa membahayakan keselamattan mereka.

    
Obyeknya hanya terdapat di suatu tempat tertentu. Misalnya pada suatu ketika diberitahukan dalam surat kabar bahwa di Kebun Raya Bogor telah berkembang apa yang disebut Bunga Bangkai Raksasa. Bunga itu tidak dapat dan tentu tidak boleh diangkut ke tempat lain. Oleh karena itu, jika guru bermaksud memperkenalkan bunga raksasa tersebut kepada murid-murid, maka jalan satuu-satunya ialah berkaryawisata ke Kebun Raya karena hanya di sanalah pada waktu itu terdapat bunga tersebut.

Demikianlah penjelasan mengenai beberapa alasan mengapa digunakan Metode Karyawisata. 


Sumber: metode metode mengajar, Drs. Jusuf  Djajadisastra, 1985, penerbit angkasa bandung

No comments:

Post a Comment