Artikel Terbaru

Thursday, August 27, 2020

METODE LATIHAN DRILL

    Menurut nala (1998:31), definisi metode latihan adalah suatu pelatihan simulasi, suatu bentuk pelatihan isomorphus, yang mirip atau jampir menyerupai permainan atau karakteristik teknik permainan ataupun pertandingan sesungguhnya, yang disusun berdasarkan atas unsur spesifik dari fenomena yang dicari. Salah satu variasi pola latihan untuk peningkatan serta pengembangan kondisi fisik dan keterampilan sepak takraw adalah pola latihan drill. Penggunaan mrtode latihan drill ini disesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai. Untuk pengembangan keterampilan teknik dalam permainan sepak takraw, telah banyak dikembangkan variasi-variasi latihan. Metode latihan drill adalah variasi latihan yang dilakukan perorangan dan kelompok untuk pengembangan teknik sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Pentingnya model latihan drill ini juga dikemukakan Harsono (1988:177) yang menyatakan bahwa setiap latihan haruslah berisi drill-drill yang bermanfaat dan jelas arah serta tujuannya. Dalam penerapannya bahwa metode ini dapat dilakukan dengan pelatih, teman main, sparing partner yang disiapkan dan dengan lingkungan, misalnya dengan tembok atau menggunakan target. Efek dari metode latihan drills menurut Groppel (1998:83) menyebutkan tipe latihan drills dapat meningkatkan keterampilan gerak. Model latihan drill adalah pola latihan bervariatif khusus teknik dilakukan secara terpola, sistematis dan berkesinambungan untuk pengembangan keterampilan. Metode ini adalah variasi latihan yang spesifik dalam permainan sesuai dengan prinsip spesifikasi. Dalam metode kepelatihan untuk pengembangan teknik pada umumnya pelatih masih berorientasi pada prinsip latihan fisik, yaitu prinsip latihan spesifikasi, misalnya untuk meningkatkan servis maupun smes dalam sepak takraw diberikan berbagai latihan spesifikasi sesuai tujuan yang akan dikembangkan, di antaranya: drill servis. Dan juga Rahantoknam (1988:146-149) mengemukakan menganai prinsip-prinsip latihan, yaitu meliputi 1) overload, 2) spesifikasi, 3) program perkembangan umum. Oleh karena itu, metode latihan drills servis adalah variasi latihan yang spesifik untuk pengembangan keterampilan servis. Metode latihan ini didukung pendapat Nala (1998:38) bahwa pilihlah latihan yang spesifik sesuai dengan tujuan latihan karena setiap unit motorik (sel otot dan sarafnya) dalam tubuh manusia memang telah dirancang untuk melakukan tugas tertentu yang spesifik atau khusus unutk unit motor tersebut. Dalam penerapan latihan ini disesuaikan dengan perencanaan program latihan yang telah dirancang sesuai denga prosedur latihan dan tahapan gerakan servis.

    Kemampuan seseorang baik fisik maupun teknik dapat dikembangkan melalui berbagai metode latihan. Aplikasi dalam pengembangan metode individu tergantung pada pelatih untuk mensimulasi metode apa yang akan digunakan. Dalam peningkatan kemampuan harus sesuai dengan tujuan latihan yang akan dicapai dan disimulasikan dengan perencanaan program secara sistematis dengan mengikuti prinsip latihan. Hal ini didukung pendapat Junusul Hairy (1989:69) menyatakan bahwa setiap latihan yang diberikan kepada atlet harus berhubungan erat atau mempunyai relevansi dengan cabang olahraganya dan sekali-kali tidak dibenarkan memberikan bentuk latihan yang gerakannya berlawanan dengan gerakan pada cabang olahraganya. Rainer (2004:283) juga menyatakan latihan spesifikasi adalah baik untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan pengembangan keterampilan pada cabang olehraga, sebaiknya untuk melatih renang diberikan latihan renang. Juga Bompa (1994:9) menyatakan bahwa latihan spesifik merupakan bagian yang pokok untuk mencapai keberhasilannya dalam olahraga, terlebih khsus satu cabang olahraga atau pertandingan karena lebih mengarah pada perubahan-perubahan morfologik dan fungsional. hal ini berkaitan dengan proses penyesuaian karena pada prinsipnya semua penyesuaian tidak saja pada perubahan fisiologis semata, karena latihan yang spesifik dapat diaplikasikan wujud teknik, taktik dan unsur psikologisnya. Sehubungan dengan pendapat di atas bahwa latihan sangat cocok untuk pengembangan keterampilan. Menyangkut masalah spesialisasi dalam latihan Nala (1998:20) berpendapat bahwa latihan lebih menekankan pada dua aspek yakni: 1) latihan sesuai dengan bidang olahraga spesialisasinya dan, 2) pemanfaatan latihan untuk mengembangkan kemampuan biomotorik. Aspek pertma ditunjukan melatih sesuai dengan kebutuhan dasar yang diperlukan untuk cabang olahraga spesialisasinya.



Sumber: Keplatihan dasar Sepak Takraw; Achmad Sofyan Hanif; Penerbit Rajagrafindo Persada; 2015; Jakarta

No comments:

Post a Comment