Ketrampilan dalam kegiatan olahraga, tidak terlepas dari keterlibatan otot-otot besar dan otot-otot halus serta tidak dari keterlibatan aktivitas mental. Keterampilan menurut Singer sebagai ahli olahraga adalah kemampuan secara efektif suatu pengetahuan dan siap melaksanakannya (Singer. 1980).
Pendapat lain dari Dal Monte menyatakan keterampilan adalah kemampuan melaksanakan gerakan-gerakan tepat, cepat dan harmonis sehingga tidak mungkin disederhanakan lagi (1978,96). Keterampilan yang diperoleh dalam menguasai cabang olahraga tertentu atau menjadi olahragawan berprestasi, tetapi berguna juga dalam melakukan tugas yang memerlukan gerak fisik dalam kehidpuan sehari-hari. Keterampilan dapat diartikan kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas gerak tertentu dengan baik (Sugianto, 1988).
Ketrampilan geak atau motorik adalah rangkaian respons motorik terpadu yang sering dikombinasikan dalam permainan yang lebih kompleks (Gagne, Briggs & Wager, 1992). Keterampilan dalam olahraga sangat diperlukan hal ini mencerminkan tingkat kepuasan atau kemahiran seseorang. Untuk mampu dan terampil tidak terlepas dari adanya aktivitas fifik, baik yang melibatkan otot-otot besar maupun yang melibatkan otot-otot halus, di samping kegiatan mental saat memproses informasi untuk dijadikan sebagai gerakan.
Keterampilan dapat dilihat berbagai dimensi, dari dimensi penggunaan otot, keterampilan dibagi menjadi: (1) keterampilan kasar (gross skill) dan (2) keterampilan halus (fine skill) (Singer, 1980). Dari dimensi stabilitas lingkungan yang dihadapi keterampilan terdiri dari: (1) keterampilan terbuka (open skill) dan (2) keterampilan tertutup (closed skill) (Oxendine, 1984). Keterampilan gerak tertutup adalah keterampilan gerak yang dilakukan dalam kondisi berubah-ubah dan gerakannya dilakukan semata-mata karena stimulus dari luar.
Keterampilan terbuka adalah keterampilan yang dipengaruhi oleh kondisi yang berubah-ubah dan sukar diprediksi. Dalam permainan sepak takraw termasuk keterampilan terbuka, hal ini berkaitan dengan kecepatan bola serta arah dari bola itu sendiri yang dimainkan tidak dapat diprediksi secara akurat. Bola yang datang tingkay kesulitannya sukar atau mudah tergantung dari lingkungan, yaitu servis lawan, tipuan lawan, atau serangan lawan, umpan seregu yang merupakan kondisi lingkungan yang berubah-ubah, Dengan sifat yang terbuka, permainan sepak takraw memerlukan penguasaan teknik dasar yang tinggi. Untuk menunjang itu diperlukan kemampuan mengubah arah dan kecepatan secara mendadak. Untuk itu diperlukan kemampuan fisik yang baik seperti kecepatan, kelincahan, kelentukan, dan power dari kaki.
Keterampilan sepak takraw dikaji dari dimensi awal sampai pada akhirnya tindakan melakukan gerakan dibagi menjadi tiga kelompok; (1) keterampilan terputus (deskrit), (2) keterampilan berangkai (serial). (3) keterampilan berkelanjutan (kontinu) (Magil,1980). Permainan sepak takraw dari kajian dimensi penggunaan otot merupakan keterampilan kasar atau gross skill dengan unsur keterampilan melibatkan otot-otot besar untuk menunjang keterampilan gerak seperti melakukan sevis bagi pemain tokang, dan smeser dalam melakukan smes, keterampilan tersebut merupakan unjuk kerja yang melibatkan otot-otot besar dan keterampilan motorik halus memerlukan kontrol otot-otot kecil seperti ppada waktu atlet saat mengumpan bola agar kawan dapat melakukan smes.
Sumber: Keplatihan Dasar Sepak Takraw; Achmad Sofyan Hanif; Penerbit Rajagrafindo Persada; 2015; Jakarta
No comments:
Post a Comment