Natrium biasanya berhubungan erat, baik sebagai bahan makanan maupun fungsinya dalam tubuh. Sebagian besar natrium didapat dalam plasma darah dan cairan dalam tulang. Dalam badan, sebagian natrium bergabung dengan klorida membentuk NaCL. Konsumsi NaCL per orang per hari sekitar 6-18 g. Sebagai bagian terbesar dari cairan ekstraseluler, natrium dan klorida juga membantu mempertahankan tekanan osmotik.
Garam ini tersebar sebagai garam alami yang terdapat dalam makanan sebesar 3 g, ditambahkan pada waktu penyiapan makanan sebesar 3 g dan ditambahkan pada saat pemprosesan niaga 4-6 g, natrium berperan penting dalam pengaturan tekanan darah.
Garam mempunyai efek penting terhadap flavor dan penerimaan (palatabilitas) suatu makanan. Sekarang, garam dapur difortifikasi dengan iodium untuk mencegah penyakit gondok.
1. Pengendalian Konsumsi Garam Dapur dan Sekresi
Garam dapur biasanya dikonsumsi berdasarkan kebiasaan budaya di suatu daerah, misalnya masyarakat suku Minangkabau cenderung lebih banyak mengkonsumsi garam dibanding masyarakat suku Jawa. Makanan di Indonesia cenderung lebih asin dibanding makanan Eropa yang cenderung hambar.
Konsentrasi natrium bervariasi terhadap suhu dan daerah tempat tinggal dengan kaisaran 2-10 g per hari. Makanan dengan natrium kurang dari 0,3% kurang disenangi karena rasanya hambar.
2. Kekurangan Natrium
Tanda pertama kekurangan natrium adalah haus. Bila terjadi kehilangan natrium maka cairan ekstraseluler berkurang sehingga tekanan osmosis dan cairan tubuh menurun, menyebabkan air dari cairan ekstraseluler masuk ke dalam sel sehingga tekanan tekanan osmotiknya meningkat.
Volume cairan termasuk darah akan menurun menyebabkan penurunan tekanan darah. Aldosteron, hormon yang terdapat pada adrenal, membantu menahan natrium dengan menyerep kembali natrium bersama air dalam ginjal sehingga volume cairan ekstraseluler dalam sirkulasi darah kembali normal.
3. Kelebihan Natrium
Keadaan hipertensi disebabkan konsumsi natrium berlebih yang ditandai dengan pengembangan cairan ekstraseluler yang menyebabkan oedem. Indikator untuk keseimbangan natrium adalah keadaan kardiovaskuler seperti denyut nadi dan tekanan darah.
Kelebihan natrium akan dikeluarkan melalui urin tetapi pada kasus gangguan fungsi ginjal, natrium akan tertahan dalam tubuh menyebabkan peningkatan air pada jaringan sehingga menyebabkan bengkak pada bagian tubuh tertentu misalnya kaki.
Sumber: Dewi Cakrawati, Mustika NH; 2012; Bahan Pangan, Gizi, dan Kesehatan; Alfabeta; Bandung
No comments:
Post a Comment