Setelah melalui dinding usus halus, glukosa akan menuju je hapar melalui vena portae. Sebagian karbohidrat ini diikat di dalam hati dan disimpan sebagai glikogen, sehingga kadar gula darah dapat dipertahankan dalam batas-batas normal. Karbohidrat yang terdapat dalam darah, dalam bentuk glukosa, karena fruktoda dan galaktosa akan diubah terlebih dahulu sebelum memasuki pembuluh darah.
Karbohidrat bisa dikatabolisir menjadi energi jika berbentuk monosakarida. Energi yang dihasilkan berupa adenosin trifosfat (ATP). Dalam bentuk glukosalah masaa karbohidrat makanan diserap ke dalam aliran darah, dan ke dalam bentuk glukosa juga, karbohidrat dikonversikan di dalam hati. Semua bentuk karbohidrat lain dalam tubuh dapat dibentuk dari glukosa.
Glukosa merupakan bajan bakar metabolik utama bagi jaringan mamalia. Unsur ini diubah menjadi karbohidrat lain dengan fungsi sangat spesifik, misalnya glikogen untuk simpanan, ribose dalam bentuk asam nukleat, galaktosa dalam laktosa susu, dalam senyawa lipid kompleks tertentu dan dalam bentuk gabungan dengan protein, yaitu glukoprotein serta proteoglikan.
Metabolisme karbohidrat berlangsung melalui beberapa jalur naik yang tergolong sebagai katabolisme dan anabolisme, yaitu glikolisis, sikulus asam sitrat, glikogenesis, glikogenolisis serta glukoneogenesis.
Jalur-jalur metabolisme karbohidrat dapat dijelaskan seperti berikut ini:
1. Glikolisis
Glukolisis merupakan jalur pertama yang dilalui glukosa untuk menghasilkan energi. Glikolisis terjadi dalam sitoplasma sel secara anaerobik menghasilkan asam laktat dan secara aerob menghasilkan asam piruvat.
2. Siklus Asam Sikrat (siklus Krebs)
Siklus Krebs berlangsung di dalam metokondria. Siklus asa, sifat merupakan jalur bersama oksidasi karbohidrat, lipid dan protein. Siklus asam sitrat merupakan rangkaian reaksi yang menyebabkan katabolisme asetil KoA, dengan membebaskan sejumlah ekuivalen hidrogrn yang pada oksidasi menyebabkan pelepasan dan penangkapan sebagian besar energi yang tersedia dari bahan bakar jaringan, dalam bentuk ATP. Residu KoA, asetat aktif, asetil ini berada dalam bentuk asetil-KoA (CH3-C) suatu ester koenzim A. KoA mengandung vitamin asam pantotenat.
Fungsi utama siklus asam sitrat adalah sebagai lintasan akhir bersama untuk oksidasi karbohidrat, lipid dan protein. Hal ini terjadi karena glukosa, asam lemak dan banyal asam amino dimetabolisir menjadi asetil KoA atau intermediat yang ada dalam siklus tersebut. Reaksi dalam siklus Krebs tidak mungkin terjadi tanpa bantuan enzim. enzim-enzim tersebut mempunyai tugasnya masing-masing.
3. Glikogenesis
Glikogenesis adalah proses pembentukan glikogen dari glukosa kemudian disimpan dalam hati dan otot. Glikogen merupakan bentuk simpanan karbohidrat yang utama di dalam tubuh dan analog dengan amilum pada tumbuhan. Unsur ini terutama terdapat di dalam hati (sampai 6%), otot jarang melampaui jumlah 1%. Akan tetapi karena massa otot jauh lebih besar daripada hati, maka besarnya simpanan glikogen di otot mencapai tiga sampai empat kali lebih banyak.
4. Glikogenelisis
Glikogenelisis adalah sintesis glikogen menjadi glukosa (pada hati) dan asam piruvat dan laktat pada otot. Untuk memutuskan ikatan glukosa satu demi satu dari glikogen diperlukan enzim fosforilase. Enzim ini digunakan untuk proses fosforolisis 1 menghasilkan glukosa 1-fosfat. Residu glukosil terminal pda rantai paling luar molekul glikogen dibuang secara berurutan sampai kurang lebih ada 4 buah residu glukosa yang tersisa pada tiap sisi cabang 1.
Glukan transferase dibutuhkan sebagai katalisator pemindahan unit trisakarida 6 dari satu cabang ke cabang lainnya sehingga membuat titik cabang 1 6 memerlukan kerja enzim-enzim pemutus. Hidrolisis ikatan 1 cabang yang spesifik. Dengan pemutusan cabang tersebut, maka kerja enzim, fosforilase selanjutnya dapat berlangsung.
5. Glukoneogenesis
Glukeneogenesis adalah proses biosintesis glukosa yang tidak berasal dari senyawa-senyawa non-karbohidrat. Pelopor glukoneogenesis termasuklah laktat, asid amino glukogenik dan a-gliserol. Glukoneogenesisi terjadi jika sumber energi dari karbohidrat tidak tersedia lagi. Maka tubuh adalah menggunakan lemak sebagai sumber energi. Jika lemak juga tak tersedia, barulah memecah protein untuk energi yang sesungguhnya protein berperan pokok sebagai pembangunan tubuh.
Sumber: Dewi Cakrawati dan Mustika NH, 2011, Bahan Pangan, Gizi, dan Kesehatan, Alfabeta, Bandung.
No comments:
Post a Comment