Artikel Terbaru

Tuesday, November 24, 2020

APA DAN BAGAIMANA OLAHRAGA DALAM PERSPEKTIF TEORI SOSIAL

Pembahasan tentang apa dan bagaimana olahraga dalam perspektif teori sosial dimaksudkan untuk mengkaji secara lebih mendalam mengenai berbagai fenomena sosial yang meuncul dalam dunia olahraga sehingga diketahui dan dipahami hubungan antara olahraga dan masyarakat.

Dalam kaitan itu, ada empat kerangka teori yang berhubungan dengan olahraga dan masyarakat, yaitu: (a) teori fungsionalisme, (b) teori konflik, (c) teori kritik, dan (d) teori interaksi simbolik. Setiap kerangka teori tersebut dapat membantu dalam memahami olahraga sebagai sebuah fenomena sosial, dan keempat teori ini satu sama lain bisa saling berhubungan. Misalnya, teori fungsional menawarkan suatu kejelasan mengenai keterlibatan olahraga dalam kehidupan para atlet dan penonton. Teori konflik mengidentifikasi persoalan serius dalam olahraga dan menawarkan suatu penjelasan bagaimana dan mengapa para olahragawan dan penonton diekploitasi untuk urusan bisnis. Sementara teori kritis menyarankan bahwa olahraga berkaitan erat dengan hubungan sosial yang kompleks di mana perubahan-perubahan yang muncul selalu terkait dengan aspek politik, sosial, dan ekonomi. Adapun teori interaksi simbolik menyarankan bahwa olahraga memerlukan suatu pemahaman akan makna, identitas, dan interaksi yang dipadukan dengan keterlibatannya dalam olahraga.
Kerangka teori tersebut akan memunculkan kebenaran mengenai olahraga. Namun, hal ini akan bergantung pula pada tujuan dari orangnya. Jika tujuannya diarahkan untuk lebih memahami mengenai olahraga sebagai sebuah fenomena sosial, maka sebaiknya cukup menggunakan beberapa pendekatan yang berbeda. Sementara, jika tujuannya adalah olahraga sebagai dasar keterlibatannya dalam olahraga dan kehidupan sosial, maka sebaiknya menggunakan sebuah kerangka teori saja. Sebab penggunaan sebuah kerangka teori secara soliter akan memiliki implikasi yang berbeda dalam hal tindakan dan perubahannya dibandingkan dengan penggunaan kerangka teori secara bersamaan dan simultan.



Sumber: H.J.S Husdarta, 2010, Sejarah dan Filsafat Olahraga, Alfabeta, Bandung

No comments:

Post a Comment