Dengan cara evaluasi, suatu keberhasilan yang telah dicapai dapat ditentukan secara integral, sehingga membantu implementasi suatu pembelajaran yang diharapkan lebih baik. Evaluasi pada dasarnya merupakan proses menentukan hasil yang telah dicapai dalam kegiatan, yang direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan belajar.
Setiap aktivitas pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah, pasti membutuhkan sebuah evaluasi untuk menilai hasil belajar yang telah dicapai. Sudirman N. (1991) mengemukakan bahwa penilaian atau evaluasi berarti suatu tindakan untuk menentukan nilai semata. Bila nilai-nilai digunakan dalam dunia pendidikan, maka penilaian pendidikan berarti suatu tindakan untuk segala sesuatu dalam dunia pendidikan.
Dalam pandangan Anne Anaston, evaluasi dapat diartikan sebagai a systematic process of determining the extent to which instructional objective are achieved by pupils. Pemahamannya tersebut tampaknya sesuai dan berkaitan dengan pemahaman Jahja Qadar al-Haj (1985).
Ia mengatakan bahwa evaluasi pada hakikatnya dapat memberikan pertimbangan atas harga nilai berdasarkan kriteria tertentu untuk mendapatkan evaluasi yang meyakinkan dan objektif, dimulai dari informasi-informasi kuantitatif dan kualitatif. Sementara, instrumen yang digunakan haruslah cukup valid, luhur, praktis, dan jujur.
Data yang dikumpulkan instrumen tersebut hendaklah diolah dengan tepat dan digambarkan pemakaiannya. Beda halnya dengan Prof. Dr. Suharsimi Arikunti yang menyatakan bahwa evaluasi pembelajaran adalah upaya untuk mengetahui efektivitas kemampuan perorangan dalam mendukung pencapaian target program.
Dengan demikian, jika diketahui suatu hasil belajar tidak memuaskan maka dapat dicairkan kelemahannya yakni komponen mana yang berkerja tidak semestinya.
Dalam konteks ini, untuk mencapai tujuan program terhadap evaluasi yang dilakukan, diperlukan data-data dan informasi yang akurat tentang efektivitas pembelajaran yang dihasilkan. Hal itu menjadi penting, mengingat data dan informasi tersebut merupakan salah satu komponen dasar dalam melaksanakan kegiatan evaluasi.
Evaluasi dapat dikatakan berhasil apabila dalam kegiatan tersebut berkaitan dengan pencapaian hasil belajar. Dengan kata lain, dapat dipahami bahwa evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya dan sedalam-dalamnya supaya bisa mengetahui kapasitas anak didik.
Pendapat ini sebenarnya sejalan dengan pandangan Sumadi Suryabrata yang menyatakan bahwa kegiatan evaluasi memerlukan informasi. Informasi ini diperoleh melalui penelitian untuk menentukan pendapat dan membuat konseptualisasi pendidikan.
Hasil evaluasi akan memberikan gambaran secara jelas tentang makna substansial yang menjadi bahan untuk mengukur keberhasilan belajar yang dicapai para anak didik. Tidak heran bila kegiatan evaluasi dalam proses pembelajaran menjadi sangat penting untuk dilakukan agar dapat memberikan motivasi lebih bagi mereka.
Apalagi, evaluasi pada penerapan discavery strategy yang menentukan sebuah penilaian agar proses yang dilakukan dapat berguna dalam mewujudkan analisisi pembelajaran yang lebih kreatif, efektif, dan produktif.
Sumber: Muhammad Takdir Ilahi; 2012; Pembelajaran Discavery Strategy dan Mental Vocation Skill; Diva Press; Jogjakarta
No comments:
Post a Comment