Artikel Terbaru

Tuesday, October 27, 2020

CEDERA PADA CABANG OLAHRAGA ANGKAT BERAT

Pada cabang olahraga angkat berat kemungkinan terjadinya cedera lebih besar dan lebih bervariatif. Pengobatannya pun dapat bersifat konservatif dan operatif. Hampir semua anggota tubuh atlet angkat berat dapat terkena cedera, mulai cedera pada sistem otot ligamen, sistem persendian, dan alat-alat genital, dan bagian punggung.


Jenis cedera yang umum terjadi pada atlet angkat berat adalah:

a. Cedera lengan: sistem otot ekstensor dan trisep yang disertai dengan inflamasi dari periosteum epikondilus lateralis.

b. Cedera punggung: sprain dan strain daerah punggung dan pinggang (low back pain), khususnya pada lumbal dan sprain pada ligamentum.

c. Cedera lutut: sprain lutut, khususnya untuk angkatan snatch.

d. Cedera fraktur pada ekstremitas atas dan bawah, karena menanggung beban yang terlalu berat.

e. Hernia inguinalis atau usus masuk ke dalam rongga kantong zakar.

Keluhan yang paling banyak dirasakan pada bagian lengan adalah nyeri yang kronik dan menyebar ke seluruh bagian bawah lengan. Sedangkan pada punggung, keluhan yang paling menonjol adalah nyeri berulang yang hebat yang menjalar ke daerah pantat dan paha bagian bawah, sehingga punggung tidak mampu menopang badan pada saat akan bangun dari duduk atau bangun dari tidur. Dalam beberapa kasus ada prolaps discus intervertebralis lumbalis.

Perawatan terhadap cedera angkat berat dapat dilakukan dengan dua cara operasi dan non operasi. Untuk kasus inflamasi lengan, lutut, dan pinggang dapat diberikan RICE, suntikan hidrokotosin 25-50 immobilisasi (korset gips), manipulasi spinal, traksi spinal intermitten, dan lakukan operatif untuk semua kasus sprain/strain lengan, punggung, dan hernia.





Sumber:  Hj. Dewi Laelatul Badriah; 2013; Cedera Olahraga; Multazam;  Bandung

No comments:

Post a Comment