Artikel Terbaru

Wednesday, August 5, 2020

PENENTUAN PENDEKATAN DAN CARA EVALUASI

Dengan dikembangkannya alat evaluasi segera setelah perumusan TIK, akan dapat diperoleh patokan yang diperlukan untuk menilai hasil belajar siswa maupun program pengajaran sejak awal. Di samping itu, pengembangan alat evaluasi pada langkah-langkah permulaan sekaligus berfungsi pula untuk mencetak seberapa jauh TIK yang telah disusun cukup operasional sebelum kita lebih jauh.

1. Pendidikan Evaluasi
Dalam evaluasi hasil belajar dikenal adanya dua pendekatan: Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan Patokan (PAP). Dalam PAN, nilai yang diperoleh siswa tergantung pada kedudukan hasil belajar yang tercapainya dalam kelas. Siswa A yang dapat menjawab dengan betul 5 dari 10 soal yang diberikan dapat saja memperoleh nilai 7 atau 8 jika kebanyakan siswa dalam kelas yang bersangkutan berada di bawah hasil yang dicapainya. Dalam PAP< nilai yang diperoleh siswa tergantung dari seberapa jauh tujuan-tujuan yang tercermin dalam soal-soal tes yang diberikan dapat dikuasai, tanpa membedakan hasil yang dicapai oleh kelas/siswa/siswa lain, yang memperoleh nilai 5/10 x 10 = 5.
Dari uraian tentang fungsi evaluasi pada bagian yang lalu dan penjelasan tentang masing-masing pendekatan evaluasi di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam mengevaluasi keberhasilan siswa dan program pengajaran dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan, lebih tepat digunakan pendekatan Penilaian Acuan Patokan atau PAP.

2. Cara-cara dalam Evaluasi
Dalam menilai seberapa jauh TIK telah dikuasai oleh para siswa, dapat digunakan berbagai cara, sesuai dengan isi rumusan TIK tersebut. Adapun cara-cara yang dimaksud meliputi tes tertulis, tes lisan, dan tes perbuatan/tindakan.

a. Tes Tertulis
Dalam melaksanakan tes tertulis, guru menyiapkan butir-butir tes secara tertulis dan para siswa pun memberikan jawaban secara tertulis pula.
Cara evaluasi ini banyak dilakukan oleh para guru dengan hasil yang memuaskan. Hal ini terjadi apabila butir tes disusun dengan baik dan para guru mengadakan pengawasan dengan cermat pada saat tes berlangsung.
Evaluasi secara tertilis ini dapat dilaksanakan dalam tes bentuk objektif dan tes bentuk uraian.

Tes bentuk objektif dapat dibagi atas empat jenis, yaitu:
1. tes benar/salah
2. tes pilihan ganda
3. tes menjodohkan
4. tes melengkapi/jawaban singkat.

Adapun tes bentuk uraian dapat dibagi atas dua jenis, yaitu:
1. tes uraian terbatas
2. tes uraian bebas

b. Tes Lisan
Dalam melaksanakan tes lisan ini, guru memberikan pertanyaan secara lisan dan siswa langsung diminta menjawab secara lisan pula. Tes ini dapat dilaksanakan baik secara individu maupun secara kelompok, namun pada umumnya dilakukan secara individual.
Sehubungan dengan itu, tes ini jarang digunakan pada siswa-siswa yang jumlahnya besar karena pelaksanaannya akan memakan waktu yang lama. Tes ini mudah digunakan jika jumlahnya siswa yang dinilai cukup terbatas.

c. Tes Perbuatan
Dalam tes ini, siswa ditugasi untuk melakukan sesuatu perbuatan yang sesuai dengan jenis keterampilan yang terkandung dalam TIK. Tes yang diberikan guru dalam praktek pelajaran olahraga. Keterampilan, dan jenisnya adalah contoh-contoh dari tes perbuatan.
Tes perbuatan biasanya dilakukan dalam bentuk pemberian tugas kepada siswa, misalnya:
- siswa diminta melakukan lompat tinggi
- siswa diminta membuat patung dari tanah liat.

Sumber: Perencanaan Pengajaran, R Ibrahim, Nana Syaodih S, Penerbit rineka cipta, Jakarta, 2010

No comments:

Post a Comment