Pada umunya tundaksa mengalami gangguan perkembangan motorik dan mobilitas, intelegensi, baik secara sebagian maupun secara keseluruhan. Bervariasinya kondisi tunadaksa, menururt adanya pengelolaan yang cermat dalam mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan yang dimilikinya. Hal ini penting dalam upaya menentukan apa yang dibutuhkan dapat mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan kemampuan dan keadaannya.
Melakukan asesmen pada tunadaksa sebelum melakukan pendidikan jasmani adaptif diperlukan untuk mengetahui keadaan postur tubuh, keseimbangan tubuh, kekuatan otot, mobilitas, intelegensi, serta perabaan.
a. Kebugaran Jasmani dan Gerak
- Menggerakkan sendi kepala: fleksi, ekstensi, adduksi, abduksi, rotasi.
- Menguatkan otot leher: mengangkat kepala ketika tengkurap, melakukan gerakan membawa benda diatas kepala, menyundul bola dan sebagainya.
- Menggerakan semua persendian dengan kaki.
- Menguatkan otot tangan dan kaki: mengangkat benda, mendorong, menarik, melempar, memukul, menahan, jongkok, naik turun tangga, mengayuh sepeda dan sebagainya.
- Pindah tempat dengan cara berguling, menggunakan kursi roda, kruk atau tanpa alat merayap, merambat, menggeser.
- senam dan olah tubuh sehingga mempunyai peran ganda yaitu selain menyehatkan tubuh juga bisa sebagai sarana terapi untuk penguatan otot-otot.
Pada anak tunadaksa perlu latihan yang berkesinambungan dan teratur baik menggunakan alat maupun tidak, hal ini diperlukan untuk bergerak dan berpindah tempat supaya aman dan mencapai sasaran oleh dirinya.
b. Aktivitas Individual dan Kelompok
- Olahraga lempar tangkap bola dari tangan kanan ke tangan kiri mulai dari bola kecil sampai bola yang agak besar.
- Olahraga lomba kecepatan mempergunakan kursi roda.
Sumber: Pendidikan Jasmani Adaptif Bagi Anak Berkebutuhan Khsusus; Hj. Yani Meimulyani, Asep Tiswara, Penerbit Luxima metro media, Jakarta, 2013
No comments:
Post a Comment