Artikel Terbaru

Wednesday, October 26, 2016

PRINSIP DASAR UMUM PRILAKU

Peranan dan Tanggung Jawab Seseorang Guru sebagai Pendidik dan Pengajar serta Kaitannya dengan Konsep Dasar Perilaku.


     Dalam arti yang luas pendidikan dapat mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu ydengan lingkungannya, baik secara formal, nonformal, maupun informasi, dalam rangka mewujudkan dirinya sesuai dengan tahapan tugas perkembangannya secara optimal sehingga ia mencapai suatu taraf kedewasaan, penjelasannya akan anda temukan dalam bahan bacaan yang diwajibkan. Dalam konteks ini, seseorang guru yang ideal bertugas dan berperan, antara lain sebagai:

  1. Konservator (pemeliharaan) sistem nilai yang merupakan sumber norma kedeasaan dan inovator (pengembang) sistem nilai ilmu pengetahuan.
  2. Transmitor (penerus) sistem-sistem nilai tersebut kepada sasaran didik.
  3. Transformator (penerjemaah) sistem-sistem nilai tersebut melalui penerjemah dalam pribadinya dan prilakunya melalui proses interaksinya dengan sasaran didik.
  4. Organisiator (penyelenggara) terciptanya proses edukatif yang dapat dipertanggung jawabkan baik secra formal (kepada pihak yang mengagkat dan menegaskannya) maupun secara moral (kepada sasaran didik, serta Tuhan Yang Menciptakannya).
     Dalam arti yang terbatas, pendidikan dapat merupakan salah satu proses interaksi belajar mengajar dalam bentuk formal yang dikenal sebgai pengajaran. Gage and Berliner, antara lain, menjelaskan bahwa dalam konteks ini guru berperan, bertugas, dan bertanggung jawab sebagai:
  1. Planner (perencana) yang ahrus mempersipkan apa yang akan dilakukan di dalam proses belajar mengajar.
  2. Organizer (pelaksana) yang harus menciptakan situasi, memimpin, merangsang, menggerakan, dan mengarahkan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan rencana, ia bertindak sebagai orang sumber, konsultan kepemimpinan yang bijaksana dalam arti demokratis dan humanistik selama proses berlangsung.
  3. Evaluator (penilai) yang harus mengumpulkan, menganalisis, menafsirkan, dan kahirnya harus memberikan pertimbangan atas tingkat keberhasilan belajar mengajar tersebut berdasarkan kriteria yang ditetapkan baik mengenai aspek keefektipan prosesnya maupun kualifikasi produknya.
     Mengenai pendapat Gage dan Berliner itu, untuk konteks Indonesia, kiranya perlu dipertambahkan lagi ke dalamnya, antara tugas guru sebagai pengubah perilaku peserta didik. Berkenaan dengan pengertian atau konsep dasar perilaku ini terdapat beberapa aliran pandangan anatara lain yang dikenal sebagai paham holisme dan behaviorisme. Paham holistik menekankan bahwa perilaku bertujuan yang beraerti aspek interaksi dari dalam diri individu merupakan faktor penentu yang penting untuk melahirkan perlika tertentu meskipun tanpa adanya perangsang yang datang dari lingkungan. Sedangkan pndangan behavioristik menekankan bahwa pola-pola perilaku itu dapat dibentuk melalui proses pembiasan dan pengukuhan dengan mengkondisikan stimulus dalam lingkungan. Dengan demikian, perubahan perilaku sangat mungkin terjadi. Untuk konteks pendidikan, seyogyinya kedua dasar pandangan tersebut dipertimbangkan sebagai hal yang komplementer.

Atas dasar keterangan diatas, mekanisme proses terjadi dan berlangsungnya suatu prilaku itu dapat dijelaskan secacra visual sebagai berikut.

                                                        (1) S - R atau (2) S - O - R

S = stimulus (perangsang), R = respon (perilaku, aktivitas), dan O = Organisme (individu manusia, berlaku juga bagi makhluk organik lainnya). Karena S datang dari lingkungan ( W= world) dan R juga ditunjukan kepadanya, gambaran visual tersebut dapat dilengkapi sebagai berikut.

                                                        (3) W - S - O - R - W

Yang dimaksund dengan lingkungan (W) disini dapat diartikan sebagai berikut.
  • Lingkungan objektif
  • Lingkungan efektif
Dengan demikian, perilaku ssadar secara lengkap dapat digambarkan sebagai berikut.

                                                       (4) W - S - Ow - R - W

Sedangkan gambar nomor 3 dapat melukiskan suatu perilaku spontan.

Sebernarnya, ada dua kelompok komponen penting lainnya dalam diri setiap individu yang mempengaruhi keeftivan mekanisme proses prilaku, ialah receptors sebagai pelaksana gerak (R) perilaku. Mekanisme perilaku sadar dan spontan dapat digambarkan sebagai berikut.

                                                        W - S - r ........_ e - R - W

Kalau ditelaah lebih jauh penjelasannya tentang mekanisme dalam paragraf di atas, akan terasa, bahwa hal itu lebih bnyak di warnai dasar pandangan aliran behaviorisme. 


No comments:

Post a Comment